Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka pada Mata Pembelajaran IPAS di Kelas IV SDN Ciracas 05 Pagi
DOI:
https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i5.2508Keywords:
Profil Pelajar Pancasila, IPAS, ProblematikaAbstract
Penerapan Kurikulum Merdeka, yang merupakan kurikulum baru, sering kali menimbulkan berbagai tantangan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta juga penilaian pembelajaran. SDN Ciracas 05 Pagi, yang mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 secara bertahap, menghadapi sejumlah problematika dalam proses adaptasinya, terutama di kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta juga mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penerapan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV SDN Ciracas 05 Pagi, serta mengevaluasi upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Fokus utama penelitian ini mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, serta juga penilaian pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara serta juga observasi, sementara data sekunder diperoleh dari dokumentasi sekolah. Instrumen penelitian meliputi panduan wawancara, lembar observasi, serta juga analisis dokumen. Partisipan penelitian termasuk kepala sekolah, guru kelas IV, serta juga siswa. Analisis data dilakukan dengan cara triangulasi untuk memastikan validitas serta juga reliabilitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perencanaan pembelajaran, guru di SDN Ciracas 05 Pagi telah mampu menyusun silabus serta juga perangkat administrasi dengan baik, namun masih menghadapi keterbatasan waktu dalam pengeditan bahan ajar serta juga kesulitan memilih metode pembelajaran yang tepat. Dalam pelaksanaan pembelajaran, tantangan utama meliputi masalah konsentrasi serta juga disiplin siswa, serta keterbatasan alat serta juga bahan untuk praktikum. Meskipun demikian, berbagai proyek berbasis Profil Pelajar Pancasila telah berhasil dilaksanakan, menunjukkan upaya pengembangan karakter siswa. Penilaian pembelajaran telah dilakukan melalui asesmen formatif serta juga sumatif, meskipun terdapat kesulitan dalam menyesuaikan jenis asesmen dengan materi proyek. Upaya mengatasi problematika termasuk partisipasi aktif dalam Kelompok Kerja Guru (KKG), pelatihan rutin, workshop, serta juga seminar yang membantu meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
References
Abu Ahmadi & Nur Uhbiya. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 9(3), 480-492.
Ineu Sumarsih. (2022). Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(5), 8249.
Badan Standar, Kurikulum, & Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi Republik Indonesia. (2022). Panduan Pembelajaran serta juga Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar serta juga Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan, Riset, Kebudayaan, serta juga Teknologi.
Depdikbud. (2004). Hasan, Said, H. Kurikulum serta juga Tujuan Pendidikan (Makalah). Bandung.
Dr. Rahmat Hidayat, MA, Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd. Buku Ilmu Pendidikan.
Dr. Samsinar S, S.Ag.M.Hum., Andi Tahir, & Evi Rahayu Cahayanti. (2023). Buku Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka. Tulungagung, Jawa Timur.
Dr. Yuberti, M.Pd. (2014). Teori Pembelajaran serta juga Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan. Bandar Lampung.
Hamalik, Oemar. (2000). Model-model Pengembangan Kurikulum. Bandung.
Hardani, dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Hasanuddin, Chairunnisa, Winda Novianti, dkk. (2022). Buku Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Banten.
Ineu Sumarsih. (2022). Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(5), 8249.
Nasution, S. (1989). Kurikulum serta juga Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara.
Nesri, F. D. P., & Kristanto, Y. D. (2020). Pengembangan Modul Ajar Berbantuan Teknologi Untuk Mengembangkan Kecakapan Abad 21 Siswa.
Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Prof. Dr. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, serta juga R&D. Bandung: Alfabeta.
Prof. Dr. Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif serta juga R&D. Bandung: Alfabeta.
Prof. Dr. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi. (2022). Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta juga Sosial (IPAS) Fase A Fase C.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi. (2022). Karakteristik Kurikulum Merdeka.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi. (2022). Tentang Kurikulum Merdeka.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi. (2022). Struktur Kurikulum.
Khoirurrijal, dkk. (Malang: CV Literasi Nusantara Abadi). Pengembangan Kurikulum Merdeka.
Tuti Marlina. (2022). Urgensi serta juga Implikasi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Pada Sekolah Dasar and Madrasah. Vol. 1 No. 1, Juni.
Y.P. Pemindo, Hasan, Said, H. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Annisa Ramdani, Zulfadewina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS).