Upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam dalam Mempertahankan Kawasan Konservasi di Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu

Authors

  • Vieri Febrianto Universitas Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
  • Heni Nopianti Universitas Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
  • Diyas Widiyarti Universitas Bengkulu, Bengkulu, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i2.3658

Keywords:

Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Danau Dendam Tak Sudah, Nilai dan Norma Kawasan Konservasi

Abstract

Danau Dendam Tak Sudah merupakan danau yang terletak di Provinsi Bengkulu. Danau ini memiliki luas keseluruhan 559 ha dan luas permukaan 68 ha. Balai Konservasi Sumber Daya Alam merupakan lembaga yang bertugas mengelola kawasan konservasi, khususnya hutan cagar alam (suaka margasatwa, cagar alam) dan taman wisata alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya apa saja yang dilakukan oleh lembaga konservasi sumber daya alam dalam menjaga kawasan konservasi, yang dianalisis menggunakan teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara non-partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam dalam menjaga kawasan konservasi di Danau Dendam Tak Sudah berada di Kota Bengkulu, yaitu dengan menetapkan nilai dan norma di kawasan konservasi, melalui patroli hingga pemantauan, menjaga keamanan, serta melestarikan keanekaragaman hayati dan fauna di kawasan konservasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam menunjukkan komitmen yang kuat dengan melibatkan seluruh elemen pemerintah, dan masyarakat setempat, serta memiliki kewenangan penuh atas kawasan konservasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P. 76 / MENLHK / SETJEN / KUM. 1 / 12 / 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

References

Angga Arif Hidayat1, Nasrullah2, B. H. (2024). JURNAL LOCUS?: Penelitian & Pengabdian Peran Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) dalam Perlindungan. 3(7), 588–596. https://doi.org/10.58344/locus.v3i7.2991

Famelasari, R., & Priantini, Y. (2018). Ekologi Politik Kawasan Konservasi: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat Lokal, LSM, dan Pemerintah. Prosiding Seminar Nasional Prodi Ilmu Pemerintahan 2018, 187–199.

Greeners.co. (2012). Danau “Dendam Tak sudah” Terancam Perambah Liar. Greeners.Co. https://www.greeners.co/berita/danau-dendam-tak-sudah-terancam-perambah-liar/

Hekmatyar, V., & Adinugraha, A. G. (2021). Ancaman Keberfungsian Sosial Pada Masyarakat Di Dalam Kawasan Konservasi: Studi Kasus Desa Ranupani Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 7(1), 28–41. https://doi.org/10.31292/bhumi.v7i1.464

Lenaini, I. (2021). Teknik Pengambilan Sampel Purposive Dan Snowball Sampling. Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah, 6(1), 33–39.

Mardiansyah. (2019). BKSDA Bengkulu: Tugas pokok dan fungsi organisasi. Environment Conservation. https://environmentforestry.blogspot.com/2019/12/bksda-bengkulu-tugas-pokok-dan-fungsi.html

Ngabekti, S., & Rahayu, S. E. (2019). Konservasi Keanekaragaman Hayati. In Nana Kariada Tri Martuti (Ed.), Journal of Empowerment Community and Education (Pertama, Vol. 1, Issue 2). FMIPA Unnes. https://lib.unnes.ac.id/58413/1/1. Konservasi Keanekaragaman Hayati.pdf

Nisa, R. (n.d.). Perlindungan Hukum Satwa Liar Dilindungi di Aceh dari Perburuan dan Perdagangan Ilegal ( Penelitian di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh ).

Pico Pudiansa, Rokky Gumanti, Muhammad Melian, Reflis, R., & Satria Utama. (2024). Penurunan Debit Air Danau Dendam Tak Sudah untuk Irigasi Persawahan Setelah Perubahan Status Cagar Alam Menjadi Taman Wisata Alam. INSOLOGI: Jurnal Sains Dan Teknologi, 3(3), 255–261. https://doi.org/10.55123/insologi.v3i3.3477

Purnomo, D. W., & Usmadi, D. (2012). Pengaruh struktur dan komposisi vegetasi dalam Menentukan nilai konservasi kawasan rehabilitasi di Hutan Wanagama I dan sekitarnya. Jurnal Biologi Indonesia, 8(2), 255–267. https://www.jurnalbiologi.perbiol.or.id/storage/journal/1c15ea09-f43d-4941-ba35-255dbaa5f571/journal-07102019054935.pdf

Rachman, M. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter Berwawasan Konservasi Nilai-Nilai Sosial. FIS (Forum Ilmu Sosial), 40(1), 1–15. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/FIS

Rusandi, & Muhammad Rusli. (2021). Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif dan Studi Kasus. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 2(1), 48–60. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.18

Supandi, H. (2023). Bakar Lahan di Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah, 2 Warga Bengkulu Dibekuk. Detiksumbagsel. https://www.detik.com/sumbagsel/hukum-dan-kriminal/d-7028566/bakar-lahan-di-cagar-alam-danau-dendam-tak-sudah-2-warga-bengkulu-dibekuk

Tampubolon, A. C. E., Yanmesli, Y., & Utami, A. D. (2023). Potensi Geografi Danau Dendam Tak Sudah Sebagai Objek Wisata Kota Bengkulu. Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi, 8(1), 68–71. https://doi.org/10.32663/georaf.v8i1.4011

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Downloads

Published

2025-02-25

How to Cite

Febrianto, V., Nopianti, H., & Widiyarti, D. (2025). Upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam dalam Mempertahankan Kawasan Konservasi di Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu. JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL, 6(2), 1218–1227. https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i2.3658