Kualitas Tanah Liek yang digunakan Sebagai Pewarna Batik Tanah Liek di Rumah Batik Salingka Tabek Solok
DOI:
https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i2.3656Keywords:
Kualitas Tanah, Teknik, Bahan Pewarna BatikAbstract
Sumatera Barat merupakan penghasil tanah liek yang signifikan, kerajinan yang menggunakan tanah liat seperti patung, guci, gerabah. Selain kerajinan tersebut tanah liek digunakan sebagai pewarna batik yaitu batik tanah liek. Batik tanah liek merupakan ciri khas dari Sumatera Barat yang dulunya dipakai oleh Bundo Kanduang dan Datuak. Batik tanah liek mempunyai nilai estetika yang tinggi karena memakai pewarna alami dari tanah liat. Tanah liek mempunyai kandungan unsur hara dan pigmentasi, sehingga bisa dijadikan sebagai pewarna untuk batik di Rumah Batik Salingka Tabek Solok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan unsur hara dan pigmentasi tanah di Rumah Batik Salingka Tabek Solok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, uji labor, dan teori Miles dan Huberman. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pengumpulan data yaitu observasi langsung dilakukan sebanyak 7 kali, teknik wawancara dengan 12 orang narasumber, dokumentasi, teknik keabsahan data dan teknik analisis data. Hasil penelitian ini adalah : (1) Kualitas tanah liat mengandung unsur hara yang terdiri dari Aluminium (Ai) sebanyak 2,636 %, Silikon (Si) sebanyak 75,335 % , Fosfor (P) sebanyak 4, 238%, Kalium (K) sebanyak 2,543%, Kalsium (Ca) sebanyak 1,014%, Mangan (Mn) sebanyak 0,068%, Besi (Fe) sebanyak 14,066%, Tembaga (Cu) sebanyak 0,036%, Seng (Zn) sebanyak 0,064%. (2) Teknik pembuatan ekstrak tanah liat : pengeringan tanah liat, tanah liat ditumbuk sampai halus, penyaringan tanah liat untuk memisahkan kerikil dan clay, masak tanah liat dengan perbandingan air dan tanah 1:1 yaitu tanah 5 kg ditambah air 5 liter, tanah dimasak sampai seperti bubur, diamkan tanah setelah dimasak. (3) Teknik pewarnaan batik tanah liat: siapkan alat dan bahan, masak sebentar ekstrak tanah liat untuk mengurangi kadar air, masukan kain secara perlahan-lahan dibantu menggunakan kayu dan sarung tangan agar pewarnaan merata, diamkan kain di ekstrak tanah liat selama 11 hari dan dibulak balik setiap hari, setelah didiamkan selama 11 hari kain dikeluarkan dari tanah liat dan dibersihkan dari gumpalan tanah liat, jemur sampai kering, pengunci warna dengan tunjung, bilas dengan air biasa, rebus kembali kain untuk menghilangkan sisa tanah, jemur.
References
A., W., Indrianingsih and C., Darsih, (2013), Natural dyes from plants extract and its application in Indonesia textile small medium scale enterprise, Eksergi, 11 (1)
Hanafiah, K. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Indrianingsih, A. W., Darsih, C., & Maryana, R. (2013, April). Pewarna Alam dari Ekstrak Tanaman dan Aplikasinya di Usaha Kecil Menengah Tekstil Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V. PKIM FKIP UNS (pp. 682-691).
Kenanga, D. C., & Efi, A. (2022). Teknik Pewarnaan Batik Dengan Tanah Liat di Mimi Batik Kota Solok.Jurnal Pendidikan, Busana, Seni dan Teknologi, 4(1), 161-168.
Muhammad, Efendi, dkk. 2023. Ilmu Tanah Proses Pembentukan, Fungsi, Bahan Mineral dan Organik Tanah. Malang: Media Nusa Creative
Putri, E. H., & Midawati, M. (2020). Sejarah Batik Tanah liek dan Pekerjaan Perempuan Perajin Batik di Kabupaten Dharmasraya. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 8(1), 13.
Sri, Wahyuni, dkk. 2024. Ekstraksi Bahan Alam: CV. Gita Lentera.
Tri Mulyono. 2021. Bahan Bangunan dan Kontruksi. Yogyakarta: Stiletto Indie Book.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fathiah Rahmi, Agusti Efi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS).