FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA: DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, LEADERSHIP, COMMUNICATION

Authors

  • Delly Fitrotunnisa Febriani Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Intan Cahyani Abadi Fakultas Ekonomi & Bisnis,Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Fajar Rizki Antares Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

DOI:

https://doi.org/10.38035/jihhp.v2i2.931

Keywords:

Kinerja kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja, leadership, communication

Abstract

Kinerja kerja memiliki peranan yang sangat berdampak karena kinerja merupakan bentuk hasil akhir dari proses pegawai menyelesaikan tugasnya. Seorang pemimpin atau pegawai yang menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar maka akan memiliki kinerja yang tinggi guna mencapai tujuan dari organisasi. Komunikasi yang efektif tentunya sangat dibutuhkan dalam mendorong peningkatan kinerja pegawai, namun perlu didukung dengan lingkungan kerja yang baik. Adanya komunikasi dan lingkungan kerja yang baik diharapkan kinerja pegawai dapat meningkat.selain itu seperti disiplin kerja dan leadership juga berpengaruh penting terhadap kinerja kerja.

References

Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedu). Balai Pustaka.
Dina, N. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan (Haji Masagung (ed.)).
Efendi. (2002). kepuasan kerja. 290.
Hadjimanolis, A. (2000). “An Investigation of Innovation Antecedents in Small Firms in the Context of Small Developing Country” (Vol. 30). R&D Management.
Handoko. (2000). bahwa “karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempuanyai catatan kehadiran yang lebih baik, tetapi kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan kadangkadang berprestasi lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja”. 196.
hasibuan. (2007). kepuasan kerja “adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.” 202.
Hasibuan. (2002a). mengatakan bahwa “persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung pada perusahaan masing-masing”. 111.
Hasibuan. (2002b). mengemukakan bahwa: 1) Formasi, promosi sebaiknya berdasarkan pada asas promosi yang ada, karena promosi karyawan dapat dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong, supaya ada uraian. 108–109.
Hasibuan. (2002c). “promosi adalah perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak, status dan penghasilannya semakin besar.” 108.
Hasibuan. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revi). Bumi Aksara.
Hasibuan, M. S. . (200 C.E.). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah (Edisi Revi). Bumi Aksara.
Jufrizen. (2016). “pengawasan merupakan suatu proses yang tidak terputus untuk menjaga agar pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.”
luthans. (2006). faktor faktor kepuasan kerja. 244–245.
Mangkunegara. (2005). Mangkunegara(2005:15) mengatakanfaktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan eksternal. 15.
Mangkunegara, A. P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosda Karya.
Manullang, K. (1990). Peranan Perhitungan Produktivitas Kaitannya dengan Kebijaksanaan. Depnaker RI Triwulan/I/1989/1990).
Mathis & Jaskcson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.Penerjemah?: Sadeli & Bayu. Salemba Empat.
Mulyana. (2005). menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.
Richard. (2008). Komunikasi yang berasal dari bahasa Latin yaitu Communicatus yang artinya “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, sehingga komunikasi merupakan suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Richard Luecke. (2006). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kreatifitas dan inovasi seperti; lingkungan, pimpinan, budaya organisasi, struktur organisasi, kemampuan perusahaan.
Rivai. (2004). evaluasi yang menggambarkan seseorang. 475.
Rivai. (2009). Kepemimpinan itu sendiri memiliki fungsi pokok sebagai berikut.
Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi. Gramedia.
Saydam. (1996). bahwa pembinaan yang harus dilakukan terhadap pegawai salah satunya adalah pembinaan loyalitas.
Shadily, H. (1982). Ensiklopedi Indonesia. Ichtiar Baru.
Siagian. (2015). Dapat dikatakan bahwa kepemimpinanlah yang memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama dalam menggerakkan para pegawainya.
Sopiah. (2008). ada dua fungsi yang harus ada pada diri pemimpin.
Stephen, R. (2012). Perilaku Organisasi. Prehalindo.
Sutrisno. (2015). suatu proses kegiatan seseorang.
Swasto. (2011). “promosi merupakan perpindahan dari satu jabatan kejabatan lain yang lebih tinggi sebagai imbalan karena prestasi kerjanya yang baik, masa kerjanya yang lama dan lainnya”. 45.
Tanjung, A. dan. (2004). Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain untuk masyarakat yang berbedah-beda menuju pencapaian tertentu.
Wibowo. (2011). menggambarkan adanya timbal balik antara prestasi kerja dan kepuasan kerja. Yang mana disatu sisi dikatakan bahwa kepuasan kerja menyebabkan peningkatan prestasi kerja sehingga karyawan yang puas akan lebih produktif. 509.
Wibowo. (2012). Kepemimpinan adalah tentang mengupayakan orang dari atas sampai ke bawah dalam organisasi untuk memperbaiki kinerjanya.
Wiryanto. (2004). Ada tiga arus dalam komunikasi organisasi, yaitu komunikasi ke atas komunikasi kebawah dan komunikasi lateral/horizontal.

Downloads

Published

2022-02-28

How to Cite

Fitrotunnisa Febriani, D. ., Cahyani Abadi, I. ., & Rizki Antares, F. . (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA: DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, LEADERSHIP, COMMUNICATION. Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik, 2(2), 132–140. https://doi.org/10.38035/jihhp.v2i2.931