Menakar Batas Kewenangan Judicial Review Mahkamah Konstitusi dalam Perspektif Judicial Restraint

Authors

  • Andri Mahakam Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia
  • Ghunarsa Sujatnika Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i6.5863

Keywords:

Mahkamah Konstitusi, Judicial Restraint, Judicial Review

Abstract

Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia sering menjadi sorotan karena kecenderungannya menjalankan aktivisme yudisial, terutama melalui putusan yang membentuk norma baru atau menyimpangi peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme pembatasan kewenangan MK dalam melakukan judicial review terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan meninjau prinsip judicial restraint sebagai landasan teoretis. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan terhadap peraturan perundang-undangan, doktrin hukum, dan putusan pengadilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatasan kewenangan judicial review MK telah diatur dalam berbagai instrumen hukum positif, meliputi UUD NRI 1945, Undang-Undang Mahkamah Konstitusi, Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman, serta Kode Etik dan Perilaku Hakim Konstitusi. Pembatasan tersebut mencakup aspek hukum acara, syarat legal standing, bentuk amar putusan, dan larangan konflik kepentingan. Secara keseluruhan, pengaturan ini mencerminkan penerapan prinsip judicial restraint yang mengedepankan sikap kehati-hatian dan pembatasan diri lembaga yudikatif agar tidak melampaui kewenangannya dalam sistem ketatanegaraan

References

Ali, M. M., Widjaja, A. H., & Hilipito, M. R. (2018). Tenggang Waktu Konstitusionalitas dan Kebersesuaian Undang-Undang dengan UUD 1945 dalam Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 15(4), Article 4. https://doi.org/10.31078/jk1548

Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Konstitusi Press.

Bisariyadi, B. (2015). Yudisialisasi Politik dan Sikap Menahan Diri: Peran Mahkamah Konstitusi dalam Menguji Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 12(3), Article 3. https://doi.org/10.31078/jk1233

Canon, B. C. (1982). Defining the Dimensions of Judicial Activism. Judicature, 66, 236.

Darmawan, D. A., & Wijaya, A. U. (2024). TEORI OPENED LEGAL POLICY DALAM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 90/PUU-XXI/2023. Gorontalo Law Review, 7(1), 111–125. https://doi.org/10.32662/golrev.v7i1.3355

Dramanda, W. (2014). Menggagas Penerapan Judicial Restraint Di Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 11(4), Article 4. https://doi.org/10.31078/jk1141

Dressel, B. (2012). Courts and Governance in Asia: Exploring Variations and Effects. Hong Kong Law Journal, 42, 95.

Faiz, P. M. (2016). Dimensi Judicial Activism dalam Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 13(2), Article 2. https://doi.org/10.31078/jk1328

Galloway, R. W. J. (1984). The Supreme Court since 1937. Santa Clara Law Review, 24, 565.

H. Ahmad Fadlil Sumadi. (2010). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi dalam teori dan Praktik. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitus.

Hendrawan, I. (2015). PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH PASCA PUTUSAN MK NO. 97/PUU-XI.2013. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 4(1), 139–156. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v4i1.52

Huda, N. (2020). Problematika Pengaturan Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Dalam Perkara Pidana Oleh Mahkamah Agung. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 27(3), Article 3. https://doi.org/10.20885/iustum.vol27.iss3.art1

Kramer, L. D. (2012). Judicial Supremacy and the End of Judicial Restraint. California Law Review, 100(3), 621–634.

Lessig, L. (1995). Understanding Changed Readings: Fidelity and Theory. Stanford Law Review, 47(3), 395–472. https://doi.org/10.2307/1229086

Posner, R. A. (2012). The Rise and Fall of Judicial Self-Restraint. California Law Review, 100(3), 519–556.

Prasetianingsih, R. (2020). Judicial Activism in Indonesia: Constitutional Culture by the Constitutional Court. PETITA: Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah (PJKIHdS), 5, 160.

R. Nazriyah. (2016). Penyelesaian Sengketa Pilkada Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013. Jurnal Konstitusi, 12(3). https://doi.org/10.31078/jk1232

Rahman, F., & Wicaksono, D. A. (2016). Eksistensi dan Karakteristik Putusan Bersyarat Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 13(2), Article 2. https://doi.org/10.31078/jk1326

Setiawan*, H., Wisnaini, F., & Asy’ari, H. (2016). KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENYELESAIKAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 97/PUU-XI/2013 TENTANG INKONSTITUSIONALITAS KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSELISIHAN HASIL PE. Diponegoro Law Journal, 5(2), Article 2. https://doi.org/10.14710/dlj.2016.10825

Sherain, H. (1973). Thayer, Judicial Self-Restraint, and Watergate. Albany Law Review, 38, 52.

Simajuntak Elisabeth Anna, Silvia, Josian Vania Agatha, Pramelia Vika, & Mariati. (2018). Kampanye Kesadaran Buang Sampah Puntung Melalui Desain Kemasan Rokok. Rupaka Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, 1(1). http://dx.doi.org/10.24912/rupaka.v1i1.2944

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. (2007). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Umum. Dalam Rajawali Pers, Jakarta.

Subandri, R. (2024). Tinjauan Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 Tentang Persyaratan Batas Usia Pencalonan Presiden Dan Wakil Presiden. Jaksa : Jurnal Kajian Ilmu Hukum Dan Politik, 2(1), 135–153. https://doi.org/10.51903/jaksa.v2i1.1512

Talmadge, P. A. (1998). Understanding the Limits of Power: Judicial Restraint in General Jurisdiction Court Systems. Seattle University Law Review, 22, 695.

Taufik, A. I. (2019). Konsistensi Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Pengujian Beberapa Undang-Undang Terkait Kesehatan. Jurnal Konstitusi, 16(4), Article 4. https://doi.org/10.31078/jk1645

Thayer, J. B. (2007). The Origin and Scope of the American Doctrine of Constitutional Law. 1. Dalam Bills of Rights. Routledge.

Wardaya, M. K. (2010). Perubahan Konstitusi Melalui Putusan MK: Telaah Atas Putusan Nomor 138/PUU-VII/2009. Jurnal Konstitusi, 7(2), Article 2. https://doi.org/10.31078/jk722

Widhianie, T. U. (2019). PEMBATASAN PENETAPAN NORMA BARU DALAM PENGUJIAN UNDANG-UNDANG OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI [bachelorThesis, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/50379

Downloads

Published

2025-09-20

How to Cite

Mahakam, A., & Sujatnika, G. (2025). Menakar Batas Kewenangan Judicial Review Mahkamah Konstitusi dalam Perspektif Judicial Restraint. Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik, 5(6), 5140–5152. https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i6.5863