Praktik Diplomasi Budaya Indonesia Dalam Mempromosikan Kembali Pariwisata Bali Melalui Presidensi G20
DOI:
https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i6.5457Keywords:
Diplomasi Budaya, KTT G20, parwisata BaliAbstract
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor pariwisata di Bali, yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah tersebut. Kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah turut menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Kondisi ini mendorong pemerintah pusat bersama pemerintah Provinsi Bali untuk menggalakkan kembali promosi sektor pariwisata Bali setelah masa pandemi. Salah satu momen strategis yang dimanfaatkan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata adalah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022. Dalam rangkaian kegiatan KTT G20 tersebut, pemerintah menggandeng berbagai aktor non-pemerintah untuk melaksanakan praktik diplomasi budaya dengan tujuan mengangkat kembali citra dan daya tarik pariwisata Bali. Pelaksanaan KTT G20 sebagai wadah diplomasi budaya dinilai efektif karena tingginya jumlah delegasi dari berbagai negara serta besarnya perhatian publik terhadap kegiatan tersebut. Kekayaan budaya Bali dan beragam destinasi wisata yang dimilikinya menjadi aset penting dalam pelaksanaan diplomasi budaya pada forum internasional ini.
Upaya diplomasi budaya yang dijalankan pemerintah diwujudkan melalui berbagai aktivitas kultural yang disisipkan dalam agenda KTT G20. Sinergi yang kuat antara aktor pemerintah dan non-pemerintah menjadi kunci keberhasilan praktik diplomasi budaya yang efisien dan mampu menyampaikan pesan secara efektif dalam mempromosikan pariwisata Bali di kancah internasional.
References
Agullar, M. (1996). Cultural Diplomacy and Foreign Policy: German–American Relationship 1055-1968. New York: Peter Lang.
Amrita, N. D., Handayani, M. M., & Erynayati, L. (2021). Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pariwisata Bali. Jurnal Pariwisata, 7(2), 246-256.
Balzacq, T., Charillon, F., Ramel, F., & William, S. (2020). Global Diplomacy: An Introduction To Theory And Practice. Paris, France: Palgrave Macmillan. https://doi.org/10.1007/978-3-030-28786-3
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cull, N. J. (2009). Public Diplomacy: Lessons from the Past. Los Angeles: Figueroa Press.
Dinas Pariwisata Bali. (2022). KTT G20 Berkontribusi pada PDB Indonesia. https://www.pariwisata.denpasarkota.go.id/berita/ktt-g20-berkontribusi-pada-pdb-indonesia
Djelantik, Sukawarsini. (2012). Diplomasi antara Teori & Praktik. Jakarta: Graha Ilmu.
Getz, D. (1997). Event Management and Event Tourism. New York: Cognizant Communications Corporation.
Hubinger, V. (2006). Encyklopedia Diplomacie. ISBN 8072772961.
Kemenparekraf. (2021, Desember). 2022 Momentum Kebangkitan MICE Indonesia. https://mice.kemenparekraf.go.id/news/bf0242a9-4535-40a5-8c39-593618dd8390
Kemenparekraf. (2022). Siaran Pers: Ragam Instalasi Karya Seni Hadir di Bandara Ngurah Rai, Jadi Suguhan Bagi Delegasi KTT G20. https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-ragam-instalasi-karya-seni-hadir-di-bandara-ngurah-rai-jadi-suguhan-bagi-delegasi-ktt-g20
Kemlu. (2022). Indonesia Usung Semangat Pulih Bersama dalam Presidensi G20 Tahun 2022. https://kemlu.go.id/portal/id/read/3288/berita/presidensi-g20-indonesia
Kominfo. (2022). G20pedia. www.g20.org
Kompas. (2022a). Pakar Pariwisata UNS Ungkap 4 Alasan Bali Jadi Tuan Rumah KTT G20. https://www.kompas.com/edu/read/2022/11/22/090127971/pakar-pariwisata-uns-ungkap-4-alasan-bali-jadi-tuan-rumah-ktt-g20?page=all
Kompas. (2022b). 3 Tarian Tradisional Sambut Pendamping Kepala Negara G20, Ada Tari Tortor. https://www.kompas.com/kabarg20/read/2022/11/16/095721927/3-tarian-tradisional-sambut-pendamping-kepala-negara-g20-ada-tari-tortor
La Porte, T. (2012). The Legitimacy and Effectiveness of Non-State Actors and the Public Diplomacy Concept. Public Diplomacy Theory and Conceptual Issues. ISA Annual Convention, San Diego.
Lenczowski, J. (2009). Cultural Diplomacy, Political Influence, and Integrated Strategy. In J. M. Waller (Ed.), Strategic Influence: Public Diplomacy, Counterpropaganda, and Political Warfare (pp. 74-99). Washington: The Institute of World Politics Press.
McQuail, D. (1989). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugrahaningsih, N., & Suwarso, W. A. (2021). Model Strategi Diplomasi Budaya Di Masa Covid-19: Studi Kasus Festival Cap Go Meh Di Kota Singkawang. Jurnal Diplomasi Budaya, 6(1), 100-120.
Nye, J. S. (2004). Soft Power: The Means to Success In World Politics. New York: Public Affairs.
Nye, J. S. (2008). Public Diplomacy and Soft Power. The Annals of the American Academy of Political and Social Science, 616(1), 94-109.
Purwahita, A. A. A. R. M., Wardhana, P. B. W., & Ardiansa, I. K. (2021). Dampak Covid-19 Terhadap Pariwisata Bali Ditinjau Dari Sektor Sosial, Ekonomi, Dan Lingkungan (Suatu Tinjauan Pustaka). Diparo Journal, 1(2), 68-80.
https://doi.org/10.53356/diparojs.v1i2.29
Soritua, Y. (2017). Analysis Of The Role Of Tourism Sector To Be The Main Income In The Region (A Comparison Study In The Tourism Sector In Bali Province). [Unpublished manuscript].
Suweta, I. M. (2020). Kebudayaan Bali Dalam Konteks Pengembangan Pariwisata Budaya. Jurnal Pariwisata Budaya, 1(1), 1-14.
Tempo. (2022a). 439 Media Meliput KTT G20 di Bali, 364 di Antaranya Media Asing. https://nasional.tempo.co/read/1657844/439-media-meliput-ktt-g20-di-bali-364-di-antaranya-media-asing
Tempo. (2022b). Makna Garuda Wisnu Kencana untuk KTT G20, Jokowi: Simbol Tugas Para Pemimpin Dunia. https://nasional.tempo.co/read/1657693/makna-garuda-wisnu-kencana-untuk-ktt-g20-jokowi-simbol-tugas-para-pemimpin-dunia
Wijaya, F. M., & Purbantina, A. P. (2022). Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Batik di Korea Selatan. Jurnal Diplomasi, 24(2), 147-172.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Neola Hestu Prayogo, Dewi Fortuna Sari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JIHHP.













































