Keabsahan Akta Jual Beli Terhadap Penjual dibawah Umur yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah

Authors

  • Firrna Afgaretta Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i4.4501

Keywords:

Keabsahan Akta Jual Beli, Di Bawah Umur, Tidak Berkekuatan Hukum

Abstract

Penulis ingin mengetahui bagaimana keabsahan Akta Jual Beli hak atas tanah kepada penjual di bawah umur yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah serta persyaratan dan prosedur yang harus dilakukan oleh penjual di bawah umur sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, kasus, dan analisis. Anak di bawah umur dianggap belum cakap sehingga tidak diperbolehkan melakukan perbuatan hukum. Apabila anak yang belum cakap bertindak melakukan tindakan hukum tanpa diwakili oleh orang tua atau walinya, maka tindakan tersebut dianggap tidak sah secara hukum. Namun perwalian itu sendiri harus melampirkan penetapan perwalian dari Pengadilan Negeri setempat. Perjanjian jual beli dianggap tidak sah secara hukum karena tidak melampirkan penetapan perwalian bagi penjual di bawah umur yang ditetapkan oleh Pengadilan Negeri. Hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan atau kelalaian dari PPAT, yang dapat menimbulkan kesulitan bagi para pihak dalam menggunakan hak-haknya.

References

Achmad Rubaie. (2007). Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Malang : Bayumedia.

Aisyah Rahma Putri.(2023).’Akibat Hukum Jual Beli Tanah yang Dilakukan Anak dibawah Umur Melalui Akta PPAT’. Rio Law Jurnal.Vol.4(2).

Bekti Farahtika. (2021). ‘Akibat Hukum Kelalaian PPAT yang Mengakibatkan Aktanya Tidak Memiliki Kekuatan Pembuktian Formal’. Indonesian Notary. Vol 3 No.24.

Christiana Sri Murni. (2021). Peran Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Proses Peralihan Jual Beli Hakatas Tanah. Jurnal Kajian Pembaharuan Hukum. Vol. 1 (1).

Dedy, M., Rika, K. (2021). Tanggung Jawab Notaris/PPAT Terhadap Akta Jual Beli Tanah yang Batal Demi Huku. Juris and Society: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, Vol. 1 No. 1.

Dian Ekawati, dkk. (2021). ‘Prosedur Peralihan Kepemilikan Hak Atas Tanah Di Indonesia’. JAMAIKA: Jurnal Abdi Masyarakat Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang. Vol 2 (1).

Habib Adjie. (2008). Hukum Notaris Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Habib Adjie. (2017). Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia. Bandung; PT Refika Aditama.

Helvianto Helmi Saputro.(2021).’Analisis Hukum Pelaksanaan Jual Beli Tanah Kabupaten Kampar Riau’. Jurnal Dinamika Hukum.Vol.14(1).

Marshanda Melati Kusuma. (2024). ‘Keabsahan Jual Beli Hak Atas Tanah Terhadap Penjual dibawah Umur yang dibuat dihadapan PPAT’. KABILAH:Journal of Social Community.Vol 9 No.2.

Sekar Puspita Arum.(2023).’Kedudukan Akta Jual Beli Tanah Milik Anak Dibawah Umur Tanpa Adanya Izin Pengadilan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor 100/Pdt.G/2021/PN.Skt). Unes Law Review. Vol.6(2).

Selamat Lumban G. (2020). Keabsahan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Sebagai Dasar Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Dalam Rangka Peralihan Hak Atas Tanah Dan Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstandigheden). Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara. Vol. 11 No. 1.

Yenita, A., Bambang, S. (2024). Perjanjian Pengikatan Jual Beli Hak Atas Tanah Dan Bangunan Yang Objeknya Agunan Bank. Jurnal Kaijian Hukum. Vol 5 No 2.

Ratri, P. Lita, T. Adya, P. (2020). Akibat Hukum Tidak Terpenuhinya Syarat-Syarat Pembuatan Akta Jual Beli Oleh Notaris. Jurnal Notarius. Vol. 13 No. 2.

Zainudin, H., Farel, A., Riski, T., Aliffia, D. (2023). Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilakukan Oleh Notaris/Ppat Dalam Transaksi Jual Beli Rumah Di Kabupaten Pesawaran. Sol Justicia. Vol.6 No.1.

Downloads

Published

2025-04-05

How to Cite

Afgaretta, F. (2025). Keabsahan Akta Jual Beli Terhadap Penjual dibawah Umur yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik, 5(4), 3433–3440. https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i4.4501