Analisis Open Legal Policy dalam Politik Hukum di Indonesia: Studi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024
DOI:
https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i4.4270Keywords:
Open Legal Policy, Politik Hukum, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024Abstract
Tujuan penelitian diorientasikan sebagai upaya menganalisis politik hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024. Penelitian ini menggunakan metode normatif yuridis melalui pedekatan undang-undang dan konseptual. Data dalam penelitian ini memuat bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat pergeseran wewenang Mahkamah Konstitusi yang pada dasarnya merupakan negative legislature atau wewenang legislasi negatif menjadi positive legislature atau wewenang legislasi positif. Hal ini ditandai dengan adanya putusan self executing yang dilakukan tanpa menggunakan instrumen legislative review. konsep open legal policy pada Putusan Mahkamah Konstitusi tidak memuat tentang ketentuan batasan yang tegas terkait klasifikasi kedudukan Mahkamah Konstitusi sebagai negative legislature atau positive legislature. Pergeseran wewenang Mahkamah Konstitusi ini mengindikasikan eksistensi yuristokrasi pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Yuristokrasi ini memberikan implikasi yang bersifat negatif terhadap independensi hakim. Hal ini didasarkan pada mekanisme judicial review yang dilakukan bukan atas dasar pelanggaran terhadap hak konstitusional, melainkan sebagai agenda kepentingan-kepentingan politik.
References
Adissya Mega Christia, Lidya Christina Wardhani, Marsatana Tartila Tristy, F. A. S. F. (2024). Politik Hukum Eksekusi Putusan Mahkamah Konstitusi Di Indonesia. Lex Renaissance, 9(1), 62–84.
Andiraharja, D. G. (2021). Judicial Review oleh Mahkamah Konstitusi sebagai Fungsi Ajudikasi Konstitusional di Indonesia. Khazanah Hukum, 3(2), 70–79. https://doi.org/10.15575/kh.v3i2.9012
Arifa, R. D., Putra, F., Eriton, M., Program, M., Hukum, K., Negara, T., Hukum, F., & Jambi, U. (2024). Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Melakukan Pengujian Terhadap Kebijakan Hukum Terbuka. Limbago: Journal of Constitutional Law, 4(2), 109–121.
Asshiddiqie, J. (2014). Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia. Sinar Grafika.
Asy’ari, S., Hilipito, M. R., & Ali, M. M. (2016). Model dan Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Pengujian Undang-Undang (Studi Putusan Tahun 2003-2012). Jurnal Konstitusi, 10(4), 675. https://doi.org/10.31078/jk1046
Chandra, H. (2023). Juristokrasi Mahkamah Konstitusi. News.Detik.Com.
Chandra, M. J. A., Barid, V. B., Wahanisa, R., & Kosasih, A. (2022). Tinjauan Yuridis Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Sistematis , Harmonis dan Terpadu di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 19(147), 5. https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/790
Christopher P. Banks, D. M. O. (2015). The Judicial Process: Law, Courts, and Judicial Politics. SAGE Publications Ltd.
Darmawan, D. A., & Wijaya, A. U. (2024). Teori Opened Legal Policy Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023. Gorontalo Law Review, 7(1), 111. https://doi.org/10.32662/golrev.v7i1.3355
Dewi, N. L. P. G. S. K. (2020). Praktik Juristocracy di Indonesia: Menakar Peran MK dalam Pengujian Undang-Undang. Jurnal Yustitia, 14(2), 1–16.
Dianti, Y. (2020). Problem Hukum Dan Pendekatan Dalam Penelitian Hukum Normatif. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 19(2), 202–210. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5510/5/BAB 2.pdf
Dramanda, W. (2016). Menggagas Penerapan Judicial Restraint Di Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 11(4), 617. https://doi.org/10.31078/jk1141
Efendi, M. F. (2021). Mekanisme Legislative Review Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Dalam Perspektif Politik Hukum. Veritas et Justitia, 7(2), 406–430. https://doi.org/10.25123/vej.v7i2.4215
Fauziah, F., & Kharisma Arrasuli, B. (2023). Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Bersifat Self Executing Dan Non-Self Executing Dalam Rentang Tahun 2016-2019. UNES Journal of Swara Justisia, 7(2), 319. https://doi.org/10.31933/ujsj.v7i2.340
Fikri Gali Fernando Holqi, Yuda Nur Ardiyansyah, Tria Nindy Kurnia, Tiara Meyda Wulandari, Maulana Adiwangsa. (2024). Indonesian Trias Politica Analysis?: A Study of Constitutional Court Decision Number 90 / PUU- XII / 2023 concerning the Age Limit for Presidential and Vice Presidential Candidates. Sultan Jurisprudence, 4(1), 105–122. http://dx.doi.org/10.51825/sjp.v4i1
Hartono, H. (2024). Urgensi Putusan MK Nomor 60 /PUU-XXII/2024 Terhadap Penyelenggaraan Pilkada Tahun 2024. JICN: Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara, 1(4), 5374–5383.
Haryanti, D. (2015). Kontruksi Hukum Lembaga Penyelenggara Pemilihan Umum Di Indonesia Ditinjau Dari Teori Stufenbau. Jurnal Pembaharuan Hukum, 2,(2), 270–278.
Hasibuan, M. F., & Rumesten, I. (2023). Reorientasi Kewenangan Judicial Review Di Mahkamah Konstitusi Berdasarkan Prinsip Supremasi Konstitusi. Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 22(2), 42–55. https://doi.org/10.30863/ekspose.v22i2.2713
Hidayatullah, N. (2023). Bagaimana Pelaksanaan Putusan MK yang Membatalkan Norma? Www.Hukumonline.Com. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl4222/pelaksanaan-putusan-mahkamah- konstitusi/
Idris, M., & Umar, K. (2020). Dinamika Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Perkara Judicial Review. Siyasatuna?: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar’Iyyah, 1(2), 263–277. https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/siyasatuna/article/view/18740
Iwan Satriawan, T. L. (2019). Open Legal Policy Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Dan Pembentukan Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 16(3), 559. https://doi.org/10.31078/jk1636
Kodiyat MS, B. A., & Sinaga, E. I. M. (2019). Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Perlindungan Hak Konstitusional Warga Negara Melalui Konstitusional Complaint. DE LEGA LATA: Jurnal Ilmu Hukum, 4(1), 160–174. https://doi.org/10.30596/dll.v4i2.3174
Kusnardi, M. (1983). Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Sinar Bakti.
Lumbuun, T. G. (2018). Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Oleh DPR RI. Legislasi Indonesia, 6(3), 77–94.
M. Alpi Syahrin, J. H. M. K. (2019). Upaya Menemukan Konsep Ideal Tentang Fungsi Mahkamah Konstitusi. Eksekusi, I(2), 104–132.
Marzuki, P. M. (2005). Penelitian Hukum. Kencana.
Munawaroh, N. (2024). Apa Itu Open Legal Policy? Www.Hukumonline.Com. https://www.hukumonline.com/klinik/a/apa-itu-open-legal-policy-lt5460bcac21ce7/
Nurfaqih, I. (2020). Asas Lex Superior, Lex Specialis, Dan Lex Posterior: Pemaknaan, Problematika, Dan Penggunaannya Dalam Penalaran Dan Argumentasi Hukum. Jurnal Legislasi Indonesia, 16(3), 305–325.
Perwira, I. (2016). Refleksi Fenomena Judicialization of Politics pada Politik Hukum Pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 13(1), 25–47.
Putri, A. D. K., & Suwanto, Y. (2022). Kewenangan dan Fungsi Mahkamah Konstitusi Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia. Demokrasi Dan Ketahanan Nasional, 1(4), 599–606. https://journal.uns.ac.id/Souvereignty/article/view/83
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang Ambang Batas Pencalonan Kepala Daerah.
Randhawa, J. (2011). Understanding Judicialization Of Mega-Politics?: The Basic Structure Doctrine And Minimum Core. Jus Politicum, 6(March), 1–44.
Rangga Wijaya. (2023). Fungsi Mahkamah Konstitusi Dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945. IJOLARES?: Indonesian Journal of Law Research, 1(1), 23–27. https://doi.org/10.60153/ijolares.v1i1.5
Satriawan, I., & Lailam, T. (2019). Open Legal Policy dalam Putusan Mahkamah Konstitusi dan Pembentukan Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 16(3), 559. https://doi.org/10.31078/jk1636
Shodikin, M. (2024). Paradigma Yuristokrasi. Literasihukum.Com.
Sieder, R. (2010). Cultures of legality judicialization and political activism in Latin america. In Cambridge University Press (Issue June, pp. 3–22). https://doi.org/10.1017/CBO9780511730269
Sugiono Margi, & Maulida Khazanah. (2022). Kedudukan Mahkamah Konstitusi dalam Kelembagaan Negara. Jurnal Rechten?: Riset Hukum Dan Hak Asasi Manusia, 1(3). https://doi.org/10.52005/rechten.v1i3.48
Sunarto, E. Y. L. (2024). Judicial Review Sebagai Mekanisme Kontrol Terhadap Peraturan Perundang-Undangan. Intergralistik, 35(1), 60–69. https://doi.org/10.15294/rsx99491
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Wibowo, M. (2016). Menakar Konstitusionalitas sebuah Kebijakan Hukum Terbuka dalam Pengujian Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 12(2), 196. https://doi.org/10.31078/jk1221
Yarni, Y. (2018). Peran dan Fungsi Mahkamah Konstitusi sebagai Wali Konstitusi dan Interpretasi Konstitusional. Meraja Journal, 1(1), 44–47. https://www.merajajournal.com/index.php/mrj/article/download/2/2%0AGoogle Scholar
Yulistyowati, E., Pujiastuti, E., & Mulyani, T. (2017). Penerapan Konsep Trias Politica Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia: Studi Komparatif Atas Undang – Undang Dasar Tahun 1945. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(2), 328–338.
Zainuddin, M., & Karina, A. D. (2023). Penggunaan Metode Yuridis Normatif dalam Membuktikan Kebenaran pada Penelitian Hukum. Smart Law Journal, 2(2), 114–123. https://journal.unkaha.com/index.php/slj/article/view/26
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tria Nindy Kurnia, Demas Brian Wicaksono, Etis Cahyaning Putri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JIHHP.