Implementasi Hukuman Cambuk dalam Perspektif GoodGovernance dan HAM

Authors

  • Abnan Pancasilawati Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i3.4094

Keywords:

good governance, hukuman cambuk, pelaksanaan hukum syariah, Aceh

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi hukuman cambuk di Aceh, Indonesiamelalui perspektif tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Fokus utama kajian meliputi penerapan prinsip-prinsip partisipasi, akuntabilitas, dan transparansi dalam pelaksanaan hukuman cambuk berbasis hukum syariah. Penelitian ini menggunakan metode hukum empiris dengan pendekatan studi kasus komparatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan aparat kehakiman, pegawai syariat, dan akademisi di kedua wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun terdapat perbedaan dalam dasar hukum dan metode pelaksanaan antara Aceh dan Kelantan, keduanya memiliki tujuan utama yang sama, yaitu menjaga moralitas publik. Pelaksanaan di Aceh dilakukan secara terbuka dengan melibatkan masyarakat, sedangkan di Kelantan lebih tertutup untuk menjaga privasi pelaku. Penelitian juga menemukan adanya kesenjangan dalam penerapan prinsip-prinsip good governance, khususnya dalam transparansi dan keterlibatan masyarakat. Temuan ini berkontribusi pada pemahaman mengenai bagaimana prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dapat memperkuat pelaksanaan hukum syariah di masyarakat mayoritas Muslim.

References

Ade Clara, H., Sumaryadi, I. N., & Irwan Tahir, M. (2019). Implementasi Kebijakan Syariat Islam Di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh (Studi Kasus Penerapan Qanun Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat). Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 8(2), 81.

Akachou, Dr. H. (2024). HUMAN RIGHTS BETWEEN SHARIA AND LAW. RIMAK International Journal of Humanities and Social Sciences, 06(03), 389–407.

Djawas, M., Nurdin, A., Zainuddin, M., Idham, I., & Idami, Z. (2024). Harmonization of State, Custom, and Islamic Law in Aceh: Perspective of Legal Pluralism. Hasanuddin Law Review, 10(1), 64.

Esteves, A. M., Factor, G., Vanclay, F., Götzmann, N., & Moreira, S. (2017). Adapting social impact assessment to address a project’s human rights impacts and risks. Environmental Impact Assessment Review, 67, 73–87.

Fadilah, N., & Sukiati, S. (2024). Normative Analysis of Incest Sanctions in Mandailing Customary Law from an Islamic Criminal Law Perspective. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 6(1), 235–250.

Galbraith, J., AlMarri, L., Bhati, L., Brooks, R., Green, Z., Hu, M., & Irshaidat, N. (2023). Poverty Penalties as Human Rights Problems. American Journal of International Law, 117(3), 397–440. h

Kadir Ahmad, Abd. (2018). The Whip Law, Implementing Shari’a Formalization at Local Community: The Case Of Padang Village In Bulukumba, South Sulawesi. International Journal of Engineering & Technology, 7(2.29), 311.

Kinderman, P. (2007). Psychological models, human rights, and compulsory community mental health care. BMC Psychiatry, 7(S1), S68.

Lino, M. M., Lau, Y. V., & Toda, H. (2024). Implementation of Good Governance in Improving the Quality of Public Services at the Fatuaruin Village Office, Sasitamean District, Malaka District. Journal of Tourism Economics and Policy, 4(1), 73–81.

Ma, I. I., Hassan, W. Z. B. W., & Kashim, M. I. A. B. M. (2024). The Implementation of Caning Law in Aceh Province, Indonesia: An Overview of The Human Rights Perspectives. International Journal of Religion, 5(10), 3230–3236.

Mamedov, Y. (2020). Islamic criminal procedure law: Human rights issues. Grani, 23(10), 47–57.

Manea, E. (2020). Application of Islamic Law in the UK and Universal Human Rights. Revista de Estudios Internacionales Mediterráneos, 29, 72–87.

Mannan, F., Ramzy, I. M., Rato, D., & Setyawan, F. (2024). Exposing Discrepancies in Indonesia’s Legislative Processes. Indonesian Journal of Innovation Studies, 25(2).

M?ynarska-Sobaczewska, A., Kubuj, K., & M??ykowska, A. (2019). Public Morality as a Legitimate Aim to Limit Rights and Freedoms in the National and International Legal Order. Contemporary Central & East European Law, 10–20.

Mufidah, N. A., Mufidah, N. A., Ramadhan, Muh. A., & Kurniati, K. (2024). Hukuman Cambuk: Pandangan Ulama Kontemporer, Penerapan, Serta Korelasi dengan HAM. Ethics and Law Journal: Business and Notary, 2(3), 23–28.

Muhammadin, F. M., Wicaksono, D. A., Sari, A. C. F., & Ayutama, O. A. (2019). Lashing In Qanun Aceh And The Convention Against Torture: A Critical Appraisal. Malaysian Journal of Syariah and Law, 7(1), 11–24.

Muzakkir. (2022). The Effectiveness of Aceh’s Jinayat Qanun on Crime Rates in the Community in a Review of Legal Socialization. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 255–268.

Nur Anita & Adam Sani. (2022). Community Perception On The Implementation Of The Punishment Of Lashing In West Aceh. Fox Justi?: Jurnal Ilmu Hukum, 12(2), 126–130.

Rahmatullah, A., & Baharun, S. (2023). Ta’zir (Punishment) at Islamic Boarding Schools; Between Tradition, Conception, and Shadows of Human Rights Violations: Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 34(2), 267–280.

Rosida, I. A., & Hariri, A. (2023). Pemberlakuan Sanksi Cambuk, Qanun Jinayat di Aceh dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Media of Law and Sharia, 4(2), 115–129.

Safdiarman, S., Purnama, E., & Sjafei, M. S. (2020). Implementasi Qanun Taman Pendidikan Al-Quran di Kabupaten Simeulue. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 22(1), 133–148.

Shamsudin, N. A.-D., & Aladdin, A. (2024). A Conceptual Paper on the Process of Understanding the Concept of HUBB (LOVE) in the Qur’an. GEMA Online® Journal of Language Studies, 24(1), 58–78.

Smith, P. (1996). Executing executions: Aesthetics, identity, and the problematic narratives of capital punishment ritual. Theory and Society, 25(2), 235–261.

Suniehin, S. (2023). Effectiveness of legal regulation: A socionormative approach to understanding. Yearly Journal of Scientific Articles “Pravova Derzhava,” 34, 89–100.

Surbakti, N. (2010). Pidana Cambuk Dalam Perspektif Keadilan Hukum Dan Hak Asasi Manusia Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. JURNAL HUKUM IUS QUIA IUSTUM, 17(3), 456–474.

Suyatno, S., & Yusuf, H. (2023). Death Penalty for Criminal Actions in Indonesia in a Legal Perspective and Human Rights. Journal of Social Research, 2(9), 2925–2933.

Yelli Diani, & Kurniawan, T. (2023). Open Government Indonesia (Ogi) In Corruption Eradication: A Literature Study. GOVERNABILITAS (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta), 4(1), press.

Ahyar, Djuniarti, E., Muhaimin, Kristiyanto, E. N., Nurdin, R., & Abubakar, A. (2021). Legitimation of Qanun in the Indonesian Law System: 1st International Conference on Law and Human Rights 2020 (ICLHR 2020), Jakarta, Indonesia.

Yahya, F., Mubarrak, H., Harjoni, Ridha, M., & Kafei Kjoor, A. M. (2024). Merebut Tafsiran Otoritatif Keagamaan; Perdebatan dan Kontroversi Prosesi Hukuman Ta’zir Cambuk di Lapas Aceh. Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan Dan Ekonomi Islam, 16(1), 180–194.

Nettelbeck, A. (2018). Flogging as Judicial Violence: The Colonial Rationale of Corporal Punishment. In P. Dwyer & A. Nettelbeck (Eds.), Violence, Colonialism and Empire in the Modern World (pp. 111–130). Springer International Publishing.

Vyas, R. P. (2022). Human Rights Impact Assessment. In C. Binder, M. Nowak, J. A. Hofbauer, & P. Janig (Eds.), Elgar Encyclopedia of Human Rights (pp. 465–473). Edward Elgar Publishing.

Wole?ski, J. (1999). Some Problems of the Theory of Norms. In J. Wole?ski (Ed.), Kazimierz Opa?ek Selected Papers in Legal Philosophy (Vol. 39, pp. 181–200). Springer Netherlands.

Downloads

Published

2025-02-20

How to Cite

Abnan Pancasilawati. (2025). Implementasi Hukuman Cambuk dalam Perspektif GoodGovernance dan HAM. Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik, 5(3), 2207–2219. https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i3.4094