Pertanggungjawaban Hukum terhadap Satwa Liar dilindungi yang Mati Akibat Kelalaian
DOI:
https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i3.4078Keywords:
Animal, Wild, Protected, Accountability, Legal RegulationsAbstract
Satwa yang dilindungi adalah semua jenis satwa liar, baik yang hidup maupun yang mati, atau bagian-bagiannya, yang ditetapkan oleh undang-undang sebagai satwa yang dilindungi. Secara keseluruhan, IUCN mencatat sebanyak 539 spesies flora dan fauna Indonesia yang terancam punah, termasuk 69 spesies dalam kategori kritis (critically endangered), 197 spesies dalam kategori endangered, dan 539 spesies dalam kategori rentan (vulnerable. Kepemilikan satwa liar di Indonesia secara pribadi bukanlah hal yang tidak diperbolehkan, dengan artian bahwa seseorang dapat memelihara satwa liar apabila telah memenuhi syarat dan mendapatkan perizinan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Alshad Ahmad memelihara Harimau Benggala yang termasuk dalam kategori Appendix I menurut CITES yang merupakan kategori endangered species, sehingga melanggar ketentuan Pasal 21 ayat (2) huruf a Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Sanksi mengenai pemeliharaan satwa yang dilindungi diatur dalam Pasal 40 ayat (2) UU 5/1990. Apabila karena kelalaiannya (culpa) mengakibatkan matinya satwa langka yang dipeliharanya maka Alshad Ahmad seharusnya dapat dimintai pertanggungjawaban.
References
Eddy O.S. Hianjj. (2014). Prinsip-Prinsip Hukum Pidana. Cahaya Atma Pustaka. Izin Memelihara Hewan Langka. (n.d.). Portal Informasi Indonesia. https://www.indonesia.go.id/kategori/kependudukan/805/izin-memelihara-hewan-langka?lang=1
National Geographic. (n.d.). Harimau-Harimau yang Masih Bertahan Hidup di Bumi. https://nationalgeographic.grid.id/read/13308067/harimau-harimau-yang-masih-bertahan-hidup-di-bumi
Peter Mahmud Marzuki. (2005). Penelitian Hukum. Kencana Preneda Media Grup.
Profauna.net. (n.d.). Fakta tentang Satwa Liar Indonesia. Profauna.net. https://www.profauna.net/id/fakta-satwa-liar-di-indonesia
Saleh, C., Hilaludin, I., & Hanif, F. (2006). Penegakan Hukum Perdagangan Ilegal Kehidupan Liar. Indonesian Center For Environmental Law (ICEL).
Sutra, F. L. (2020). Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar Dilindungi yang Berimplikasi Tindak Pidana Pencucian Uang. Media Juris, 3.
Suyastri, C. (2012). Mengukur Efektivitas CITES Dalam Menangani Perdagangan Satwa Liar Dengan Menggunakan Identifikasi Legalisasi Artikel CITES. Jurnal Transnasional, 4.
Wiratno, Indriyo, D., Syarifudin, A., & Kartikasari, A. (2001). Refleksi Konservasi dan Implikasi bagi Pengelolaan Taman Nasional (A. Kartikasari (Ed.)). FOReST Press, The Gib bon Foundation, PILINGO Movement.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Senia Wandalillah Putri, Zefanya Bhenaya Aklesia Hutagaol, Diajeng Woro Andini, Fitrizki Dwi Nanda Utami Nasir, Achmad Yassin Zidan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JIHHP.