Partai Politik dan Penurunan Ambang Batas Pencalonan dalam Pilkada (Studi Perolehan Suara Parpol pada Pemilu 2024 Propinsi Lampung)
DOI:
https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i3.3839Keywords:
refleksi pilkada 2024, Pilkada, Mahkamah Konstitusi, Ambang Batas Partai Politik, Fungsi PartaiAbstract
Dalam regulasi pilkada lalu kepala daerah wajib memiliki syarat pengusung 20 % suara partai, dan ini menjadikan partai politik menjadi kartel dalam mengusung calon. Hasil pemilu 2024 tidak ada satu partaipun yang mencapai 20 %, diketahui tertinggi PDI Perjuangan 16,72 % dan terendah PAN 7,23 %, sehingga tidak ada parpol secara nasional yang dapat mengusung calonnya sendiri kecuali di beberapa daerah partai tertentu melebihi perolehan 20 % suara. Putusan MK No. 60/PUU-XXII/2024 menurunkan jumlah syarat pencalonan untuk level propinsi dan kabupaten yakni maksimal 10 % dan minimal 6,5 % suara partai tergantung jumlah penduduk dan partai banyak memiliki peluang sendiri. Permasalahan yang muncul apakah partai memiliki kesiapan memanfaatkan peluang tersebut, apakah dengan demikian partai dapat melakukan optimaliasi fungsi rekrutmen internal untuk calon dalam pilkada ? penelitian bertujuan menganalisis basis hasil pemilihan pemilu nasional 2024 dan implikasi putusan MK terhadap posisi partai yang semakin kuat dalam pencalonan kepala daerah di masa yang akan datang, dengan demikian agenda pelembagaan dan fungsi partai semakin baik. Penelitian ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan review terhadap kondisi partai di daerah secara kontekstual. Partai secara umum memiliki fungsi rekruitmen politik, sosialisasai, komunikasi dan pengurai konflik yang pada akhirnya semua fungsi untuk menunjang ideologi dan tujuan sebuah partai politik. Penulisan jurnal ini menggunakan metode tinjauan pustaka untuk mengumpulkan data yang berupa riset sebelumnya, data publik dan informasi yang kredibel dan terlegitimasi. Dalam hasil penelitian ditemukan korelasi penurunan ambang batas pencalonan oleh MK telah memberikan peluang partai mempersiapkan diri dan memungkinkan pelaksanaan fungsi partai yang lebih optimal minimal pada saat pilkada yang akan datang. Partai-partai harus berbenah diri dan menadi leader dalam isu-isu sosial, melakukan konsolidasi dan menyusun proyeksi politik pada tingkat lokal sehingga dalam jangka panjang mampu membentuk partai yang kuat dan optimal menjalankan fungsi. Berdasarkan hasil review penelitian sebelumnya dan temuan data, banyak partai belum secara mandiri untuk mendesain untuk pencalonan kepala daerah, terbukti pada pilkada 2024 tidak banyak partai yang melakukan upaya mencalonkan sendiri kader atau pihak lain karena memang ambang batas partai memenuhi syarat.
References
Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974–980. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394
Arianto, B. (2021). Menakar Politik Kekerabatan dalam Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah 2020. Jurnal Ilmu Politik Dan Pemerintahan, 7(1), 81–98. https://doi.org/10.37058/jipp.v7i1.2844
Budiarjo, M. (2007). Dasar Dasar ilmu politik. pt. gramedia pustaka utama.
Detik, news. (2024). Hasil Pemilu 2024. Retrieved from https://news.detik.com/pemilu/d-7253356/lengkap-hasil-pemilu-2024-pemenang-pilpres-hingga-daftar-parpol-ke-dpr
Fadhli, H., Sarip, S., & Rahman, N. (2021). Dampak Presidential Threshold Terhadap Regent Threshold. Jurnal De Jure Muhammadiyah Cirebon, 5(1), 19–41. https://doi.org/10.32534/djmc.v5i1.3173
Fitriyah, F. (2020). Partai Politik, Rekrutmen Politik dan Pembentukan Dinasti Politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Politika: Jurnal Ilmu Politik, 11(1), 1–17. https://doi.org/10.14710/politika.11.1.2020.1-17
Geraldy, G. (2019). Ideologi dan Partai Politik: Menakar Ideologi Politik Marhaenisme di PDIP, Sosialisme Demokrasi di PSI dan Islam Fundamentalisme di PKS. Politicon?: Jurnal Ilmu Politik, 1(2), 134–157. https://doi.org/10.15575/politicon.v1i2.6268
Gunanto, D. (2020). Politisasi Birokrasi dalam Pelaksanaan Pilkada di Indonesia. Independen (Jurnal Politik Indonesia Global), 1(2), 87–94. https://doi.org/10.24853/independen.1.2.87-94
Hawing, H., & Hartaman, N. (2021). Politik Uang Dalam Demokrasi Di Indonesia. Journal of Social Politics and Governance (JSPG), 3(1), 45–53. https://doi.org/10.24076/jspg.v3i1.533
Heriyanto. (2022). Regional Election political dynasties in Indonesia from a democratic perspective (Dinasti politik Pilkada di Indonesia dalam Perspektif demokrasi). Journal of Government Anf Politics, 4(1), 29–46.
Heywood, A. (2019). POLITICS.
Huntington, S. P., & Fukuyama, F. (2006). Political order in changing societies. Political Order in Changing Societies. https://doi.org/10.5771/0506-7286-1970-2-257
Ilham. (2020). Fenomena Calon Tunggal Dalam Demokrasi Indonesia. Ilham, 8(75), 147–154.
Jannah, M. H., Bhayangkara, U., Raya, J., & Komunikasi, F. I. (2021). Ideologi politik: pentingnya sebuah arti dan peran ideologi dalam partai politik. Retrieved from https://www.academia.edu/download/67715387/Pentingnya_Sebuah_Arti_Dan_Peran_Ideologi_Politik_Dalam_Partai_Politik.pdf
Jati, W. R. (2021). Fenomena Kemunduran Demokrasi Indonesia 2021. The Habibie Center THC Insights, (27), 6. Retrieved from www.habibiecenter.or.id
Katz, R. S., & Mair, P. (1994). The Evolution of Party Organizations in Europe: The Three Faces of Party Organization. American Review of Politics, 14, 593–617. https://doi.org/10.15763/issn.2374-7781.1993.14.0.593-617
Khosnol Khotimah, & Muwahid. (2022). Keberadaan Partai Politik Sebagai Bentuk Pelembagaan Demokrasi. Sosio Yustisia: Jurnal Hukum Dan Perubahan Sosial, 2(1), 1–17. https://doi.org/10.15642/sosyus.v2i1.170
Kompas. (2008). Sjachroedin-Joko Menangi Pilkada Lampung Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Sjachroedin-Joko Menangi Pilkada Lampung”, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2008/09/18/19114183/~Regional~Sumatera?page=2. Kompascom+ baca berit. Retrieved from https://nasional.kompas.com/read/2008/09/18/19114183/~Regional~Sumatera?page=2
Kompas. (2020). KPK Khawatir, Hampir Separuh Calon Kepala Daerah Berlatar Belakang Pengusaha Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “KPK Khawatir, Hampir Separuh Calon Kepala Daerah Berlatar Belakang Pengusaha”, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/r. Retrieved from https://nasional.kompas.com/read/2020/12/04/1
/kpk-khawatir-hampir-separuh-calon-kepala-daerah-berlatar-belakang-pengusaha
Konstitusi, M. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 (2024).
KPU. (2024). PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2024.
Kuswandoro, W. (2015). Pelembagaan partai politik. Retrieved from http://wkwk.lecture.ub.ac.id/2015/10/pelembagaan-partai-politik-randall/
Lampung, K. (2024). SK KPU Lampung 241 TAHUN 2024 ambang Batas pencalonan dalam pilkada.pdf.
Listianingsih, D. M. (2021). Persyaratan Pencalonan Kepala Daerah dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 dan Kaitannya dengan Pelaksanaan Fungsi Kaderisasi oleh Partai Politik. Dharmasisya, 1(1), 123–137. Retrieved from https://scholarhub.ui.ac.id/dharmasisya/vol1/iss1/26/
Nugroho, H. (2015). Demokrasi dan Demokratisasi: Sebuah Kerangka Konseptual Untuk Memahami Dinamika Sosial-Politik di Indonesia. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 1(1), 1. https://doi.org/10.22146/jps.v1i1.23419
Nurhaliza, S. (2022). EL-THAWALIB, 3(5), 811–821.
Paramita, N. D. (2021). Potret LHKPN dan LPPDK dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2018 untuk Mewujudkan Pemilu Berintegritas. Jurnal Adhyasta Pemilu, 3(1), 41–60. https://doi.org/10.55108/jap.v3i1.29
Prasetyo, M. H. (2020). Kejahatan Politik Uang (Money Politics) Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Terhadap Konstruksi Pemerintahan. Administrative Law and Governance Journal, 3(3), 464–480. Retrieved from https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/view/9533
Rafif Pamenang Imawan Populi. (2020). KERANGKA EVALUASI PILKADA Evaluasi Pilkada Serentak Melalui Kerangka Integritas Pemilu. Jurnal Adhyasta Pemilu, 3(2), 159–182.
Rahman, R. A., Satriawan, I., & Diaz, R. M. (2022). Calon Tunggal Pilkada: Krisis Kepemimpinan dan Ancaman Bagi Demokrasi [Single Candidate Pilkada: Leadership Crisis and Threat to Democracy]. Jurnal Konstitusi, 19(1), 47–72.
Randall, V., & Svåsand, L. (1993). Party Institusionalizion in New Democracies. Party Politics, 0688(200201), 5–29.
Royyan, M. N., Sulaksono, T., & Wijaya, J. H. (2022). Konsolidasi Internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemenangan Pilkada Pasca Konflik Internal Partai. Jurnal Pemerintahan Dan Kebijakan (JPK), 4(1), 59–71. https://doi.org/10.18196/jpk.v4i1.18445
Sembiring, W. M. (2020). Birokrasi dan Kekuasaan Politik Lokal: Politisasi Birokrasi atau Birokrasi Berpolitik? Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(1), 295–299.
Sunarto, S., Sulton, S., & Mahardhani, A. J. (2021). Penguatan Pendidikan Politik Sebagai Representasi Politik Kewargaan Jelang Pemilukada Serentak Tahun 2020. RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 43–49. https://doi.org/10.46576/rjpkm.v2i1.878
Tengku Rika Valentina, As. (2022). Rekrutmen Partai Politik Pada Fenomena Calon Tunggal.
Unggul Sagena, MPP, MA, M. T., Herman Lawelai, S.I.P., M. I. ., Dr. Herman Dema, S.Pd., S.I.P., M. S., Sundari S.A.P., M. A. ., Hardianti, S.A.P., M. A. ., & Irawati, S Sos., M. . (2016). METODE PENELITIAN SUB RUMPUN ILMU POLITIK (Teori & Referensi berbasis Studi Kasus).
Voa Indonesia. (2024). Pilkada 2024: Pasangan Yang Didukung KIM Plus Menang Mudah di Banyak Daerah, Kecuali Jakarta. Retrieved from https://www.voaindonesia.com/a/pilkada-2024-pasangan-yang-didukung-kim-plus-menang-mudah-di-banyak-daerah-kecuali-jakarta/7879199.html
Yulianto, T. (2020). Pilkada Langsung Serentak?: Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia. Kompas. Retrieved from https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/pilkada-langsung-serentak-sejarah-dan-perkembangannya-di-Indonesia
Yusri, A. Z. dan D. (2020). Kaderisasi Partai Politik Dan Pengaruhnya Terhadap Kepemimpinan Nasional. Jurnal Ilmu Pendidikan, 7(2), 809–820.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 grace purwo nugroho

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JIHHP.