Perlindungan Hukum Bagi Pasien yang diberi Tindakan Medis Tanpa Informed consent dihubungkan dengan Asas Perlindungan dan Keselamatan Pasca Lahirnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Jo
DOI:
https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i3.3793Keywords:
Asas Perlindungan, Hukum Kesehatan, Informed consent, KeselamatanAbstract
Persetujuan tindakan medis, atau yang sering disebut informed consent , merupakan hal yang sangat penting untuk diperoleh sebelum dokter atau tenaga medis melakukan suatu prosedur terhadap pasien, baik secara lisan maupun tertulis. Setiap pasien berhak untuk memutuskan, apakah menerima atau menolak tindakan medis yang akan dilakukan terhadapnya. Adanya peraturan mengenai informed consent ini sejalan dengan asas perlindungan dan keselamatan yang tercantum dalam Pasal 2 huruf g Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan melalui peraturan-peraturan yang tertulis dan pengkajian terhadap norma dan kaidah yang berlaku. Hasil penelitian ini ialah bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan belum membahas secara mendalam mengenai informed consent. Oleh karena itu, perlu ada pengaturan lebih lanjut terkait informed consent dalam peraturan yang terpisah. Dengan adanya peraturan yang memadai tentang informed consent dan perlindungan hukum yang melindungi pasien dari setiap penyimpangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, maka sudah terpenuhi nya asas perlindungan dan keselamatan dalam Pasal 2 huruf g Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan. Asas perlindungan dan keselamatan mengungkapkan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan harus menjamin perlindungan dan keselamatan baik bagi pemberi maupun penerima pelayanan kesehatan, dengan mengutamakan keselamatan pasien, masyarakat, dan lingkungan.
References
Adang Sudjana Utja, et al, Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran, Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia, 2006.
Adik Wibowo & Tim. Kesehatan di Era Digital 4.0. Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2021.
Adriyati Rafly, et. al, Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik Di Indonesia, Jakarta: 2006.
Anggung Rezeki Pebrina, Johni Najwan, et al. “Fungsi Penerapan Informed Consent sebagai Persetujuan pada Perjanjian Terapeutik”, Journal of Civil and Bussiness Law, Vol 3, No 3, 2022.
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Christilia G, et al, “Informed Consent di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado”, Jurnal Biomedik (JBM), Vol. 9, No. 1, 2017.
Deo Rambert, “Perlindungan hukum terhadap pasien dalam pelayanan kesehatan berdasarkan undang-undang nomor 36 tahun 2009”, Lex Et Societatis, Vol. VIII, No. 2, 2020.
DetikNews. Keluarga Korban Beberkan Dugaan Malpraktik dr Ayu, Seperti Ini Ceritanya. https://news.detik.com/berita/d-2423145/keluarga-korban-beberkan-dugaan-malpraktik-dr-ayu-seperti-ini-ceritanya . Diakses tanggal 24 Juli 2024, pukul 01.54 WIB
Dewi Atriani, “Kekuatan Hukum Informed Consent Dalam Praktik Euthanasia Di Indonesia”, Risalah Hukum, Vol. 20, No. 2, 2023.
Dumilah Ayuningtyas. Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Evander Reland Butar Butar, Suteki, “Perlindungan Hukum Pada Pasien Terhadap Malpraktik Dokter”, Qistie, Vol. 11, No.1, 2018
Gunawan Widjaja, “Informed Consent”, Cross Border, Vol. 4, No. 1, 2021.
Hendra Dwi Kurniawan, et al. “Edukasi Dasar Hukum Pemberian Informed Consent Dalam Tindakan Medis”, JAMAS, Vol. 2 No.1, 2024.
J Guwandi, Rahasia Medis, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005.
J. Guwandi, Informed Consent dan Informed Refusal: tanya Jawab dan yurisprudensi; persetujuan dan penolakan tindakan medik persetujuan tindakan bedah status HIV, Detoksifikasi dan Transfusi darah Aesthetic Medicine, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006.
JDIH Sukoharjo, “Pengertian Perlindungan Hukum dan Cara Memperolehnya”, https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/pengertian-perlindungan-hukum-dan-cara-memperolehnya , diakses pada tanggal 23 Agustus 2024 pukul 03.07.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Lilik Ma’rifatul Azizah, et al, Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa: Teori dan Aplikasi Praktik Klinik, Sidoarjo: Indomedia pustaka, 2016, hlm 3.
Maiyestati, Metode Penelitian Hukum, Sumatera Barat: LPPM Universitas Bung Hatta, 2022.
Muhammad Syahril Ramadhan, Adrian Nugraha. “Tindakan Medis Dokter Terhadap Pasien Tanpa Informed Consent Dalam Perspektik Hukum Progresif:, Jurnal Hukum Universitas Sriwijaya.
Muhardi, et al. Hospital Leadership: Kepemimpinan Efektif di Rumah Sakit. Bandung: PT Refika Aditama. 2022.
Mutia Filia, et al, “Aspek Hukum Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Dalam Penerapan Teknik Operasi Bedah Jantung”, Jurnal Esensi Hukum, vol. 1 No. 1, 2019.
Ni ketut Mendri dan Agus Sarwo Prayogi, Etika Profesi & Hukum Keperawatan. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.
Pendy Tri Hambodo, et al. Kelalaian Tindakan Medis Yang Mengakibatkan Dugaan Malpraktik Di RS. Kandau Manado. Prociding Call for Paper Thalamus Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2021.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
Rina Sari, Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa Kebidanan, Yogyakarta: PT Pustaka Baru, 2019.
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT Citra Adutya Bakti, 2000.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif, suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Pers, 1990.
Soerjono Soekanto, Aspek Hukum Kesehatan (Suatu Kumpulan Catatan), Jakarta: Ind-Hill-Co, 1989.
Soetrisno, Malpraktik Medik & Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa, Tangerang: Telaga Ilmu, 2010.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Mochammad Rakha Haikal Fadillah, Lindawaty S. Sewu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JIHHP.