Tinjauan Aspek Hukum Desentralisasi Asimetris dalam Penanganan Konflik Vertikal
DOI:
https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i3.3649Keywords:
Desentralisasi Asimetris, Aspek Hukum, Penanganan Konflik VertikalAbstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji aspek hukum desentralisasi asimetris dengan upaya pengendalian konflik terutama pada konflik vertikal yang berisiko membahayakan keutuhan NKRI. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif dengan menganalisis peraturan perundang-undangan yang relevan terhadap permasalahan hukum tertentu. Studi kepustakaan dilakukan untuk memahami makna desentralisasi asimetris, dengan pengumpulan bahan hukum berupa bahan hukum primer dan sekunder melalui informasi terkait peraturan perundang-undangan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, menggunakan analisis kualitatif untuk mencapai hasil penelitian yang sesuai, diakhiri dengan kesimpulan induktif. Teknik dokumentasi juga diterapkan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda, serta dokumen arsip lainnya, baik dari penelitian terdahulu maupun data yang telah diperbarui. Hasil penelitian menegaskan bahwa menjaga keutuhan NKRI menghadapi tantangan disintegrasi akibat keragaman karakteristik daerah, disparitas antardaerah, dan sistem pemerintahan berjenjang yang memberikan kewenangan tertinggi pada pemerintah pusat. Tantangan ini membutuhkan harmonisasi hubungan antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk menciptakan kebijakan pembangunan yang fokus pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Ketidakharmonisan hubungan berpotensi menimbulkan konflik vertikal. Kerangka hukum melalui prinsip otonomi dan desentralisasi, baik simetris maupun asimetris, memberikan dasar hukum untuk menata hubungan pusat-daerah. Desentralisasi asimetris terbukti efektif, seperti di Aceh dan Papua, dalam meredam konflik vertikal dan mencegah ancaman disintegrasi. Oleh karena itu, desain penerapan desentralisasi asimetris yang sesuai dengan kebutuhan khusus setiap daerah perlu terus dikembangkan untuk mengurangi disparitas antardaerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga keutuhan NKRI.
References
Argawati, U. (2022). Memahami Desentralisasi Asimetris Berdasarkan Undang-Undang. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=18630&menu=2
Djohan, D. (2014). Merajut otonomi daerah pada era reformasi: Kasus Indonesia. Jakarta: Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK). https://cir.nii.ac.jp/crid/1130000797543854080
Jaweng, R. E. (2022). Empat wajah desentralisasi: Membaca dekade kedua otonomi daerah di Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130574787995041294
Katorobo, J. (2005). “Decentralization and local autonomy for participatory democracy.” 6o Global forum on reinventing government: Towards participatory and transparent governance.
Maksum, I. R. (2018). Desentralisasi Asimetrik. https://www.kompas.id/baca/opini/2018/07/23/desentralisasi-asimetrik
Manan, B. (1993). Perjalanan Historis Pasal 18 UUD 1945: Permususan dan Undang-Undang Pelaksanaannya. Bandung: Unisika.
Pramusinto, A. (2010). Desentralisasi Dan Kepemimpinan Inovatif Di Indonesia." 12.3 (2010): 296-310. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 12(3), 296–310.
Siregar, R. A. (2022). Bupati Meranti Singgung Angkat Senjata-Pindah Negara gegara DBH. https://news.detik.com/berita/d-6455011/bupati-meranti-singgung-angkat-senjata-pindah-negara-gegara-dbh
Suharyo. (2010). Interaksi Hukum Nasional dan Internasional dalam Pencegahan dan Pemberantasan Separatisme di Indonesia. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Tryatmoko, M. W. (2012). Problem Demokratisasi Dalam Desentralisasi Asimetris Pascaorde Baru. Masyarakat Indonesia, 38(2), 269–296. https://www.neliti.com/publications/151797/
Wamafma, F. (2021). Otonomi Khusus Sebuah Kajian Perbandingan Aceh, Yogyakarta, DKI Jakarta, Papua, Britania Raya dan Jepang. Manokwari: STIH Manokwari Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Anang Puji Utama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JIHHP.