Praktik Konversi Utang Menjadi Saham Sebagai Penerapan Prinsip Business Going Concern dalam Kepailitan dan PKPU
DOI:
https://doi.org/10.38035/jihhp.v4i4.2142Keywords:
Bankruptcy Law and Postponement of Debt Payment Obligations, Converting Debt into Shares, Debt Restructuring, Continuity of Business Activities (Business Going Concern)Abstract
The research was conducted with the aim of knowing and explaining the implementation of business going concern through the conversion of debt into shares (debt to equity swap) in PKPU in order to achieve peace between debtors and creditors. The research was carried out by providing understanding to legal practitioners, entrepreneurs, the government and readers that debtors who experience problems paying debts to two or more creditors can submit a PKPU application to prevent the debtor from being threatened with bankruptcy. The research carried out uses a normative juridical approach which includes research on library materials or secondary materials which includes research on the application of legal principles and norms to produce arguments, theories and inventions for resolving legal problems in implementing business going concern principles through converting debt into shares. (debt to equity swap) in the PKPU process by reviewing the Bankruptcy and PKPU Law (UUKPKPU). The research results show that the conversion of debt into shares (debt to equity swap) is part of debt restructuring in order to provide justice for creditors and debtors by achieving peace at PKPU.
References
Ang Swee Hon (et.al), (2000), Surviving The New Millenium, Lesson from the Asian Crise,Singapore: Mc Graw-Hill Book Co.
Gordon Donaldson, (1998), Corporate Restructuring, Managing The Change Process from Within, Boston: Harvard Business School.
Elyta Ras Ginting, (2018), Hukum Kepailitan Teori Kepailitan, Jakarta: Sinar Grafika.
Gunadi, (2001), Restrukturisasi Perusahaan Dalam Berbagai Bentuk dan Pemajakannya, Jakarta: Salemba Empat, 2001, hlm. 70.
Hadi Subhan, (2014), Hukum Kepailitan: Prinsip, Norma dan Praktik di Peradilan Cetakan ke-4, Jakarta: Kencana.
Mutiara Hikmah, (2007), Aspek-Aspek Hukum Perdata Internasional Dalam Perkara-Perkara Kepailitan, Bandung: Refika Aditama.
Munir Fuady, (2002), Hukum Pailit, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Man. S. Sastrawidjaja, (2014), Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Bandung: Alumni.
--------------------------------, (2019), Hukum Kepailitan Analisis Jaminan (Personal Guarator) Dalam Perkara Kepailitan, Bandung: Keni Media.
Satjipto Rahardjo, (2000), Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Sunarmi, (2010), Hukum Kepailitan Edisi 2, Jakarta: Sofmedia.
Sutan Remy Sjahdeini, (2010), Hukum Kepailitan: Memahami Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Abdus Salam Rezeki (et al), “Perlindungan Hukum terhadap Investor Perseroan Terbatas Akibat Pandemi Covid-19”, El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024) 300-310, p-ISSN 2746, e-ISSN 2747-2736, DOI: 10.47467/elmujtama.v4i2.3341.
Antonius I Gusti Ngurah Putu Berna Adiputra, (et.al), “Pengaturan Pencegahan Kepailitan Melalui Kombinasi Insolvency Test, Reorganisasi Perusahaan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”, Jurnal llmiah Prodi Magister Kenotariatan, Tahun 2013-2014.
Ivan Harsono dan Paramita Prananingtyas, (2019), “Analisis Terhadap Perdamaian Dalam PKPU dan Pembatalan Perdamaian Pada Kasus Kepailitan PT Njonja Meneer”, Jurnal NOTARIUS, Volume 12 Nomor 2, ISSN: 2086-1702.
Rahayu Hartini, (2022), Hukum Kepailitan, Jakarta: Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.
Rindy Ayu Rahmadiyanti, “Akibat Hukum Penolakan Rencana Perdamaian Debitor Oleh Kreditor Dalam Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”, <<https://ejournal.undip.ac.id/index.php/notarius/article/view/10266>
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 14/POJK.04/2019 Tentang Perubahan Atas POJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan.
Asep Munazat Zatnika dan Barratut Taqiyyah Rafie (Ed.), “Berlian Tanker Minta Perpanjangan PKPU”, .
Bobby Chandra, “Utang Menumpuk, Bakrie Telecom Terancam Tinggal Papan Nama”, https://bisnis.tempo.co/read/650234/utang-menumpuk-bakrie-telecom-terancam-tinggal-papan-nama.
detikfinance, “Argo Pantes Batal Pailit”, <https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-553236/argo-pantes-batal-pailit>.
Direktori Putusan Mahkamah Agung, “Putusan Pengesahan Perdamaian (Homologasi) Nomor: 59/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.JKT.PST”, diakses dari <https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/d1a4895e0dc632ccc7d509e94b4246cc/zip/3cc065e50420628ed10d977f1384f5d8>.
Gloria Natalia Dolorosa, “Kamus Saham: Apa itu Debt to Equity Swap?”, https://market.bisnis.com/read/20131010/189/168237/kamus-saham-apa-itu-debt-to-equity-swap
Merdeka.com, “Profil Bakrie Telecom”, <https://www.merdeka.com/bakrie-telecom>.
Muliarnan D. Hadad, Wimboh Santoso dan Ita Rulina, “Indikator Kepailitan di Indonesia: An Additional Early Warning Tools Pada Stabilitas Sistem Keuangan”, Kajian Bank Indonesia, hlm. 2, <https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian/Documents/516a4316240c4343958a97b51b82a11aIndikatorKepalilitandiIndonesia.pdf>.
PT Berlian Laju Tanker, “Annual Report Re-Emergence with Versality”, <https://www.blt.co.id/assets/uploads/annual-report/2013-Annual-Report-BLTA.pdf>.
Putusan MA No. 718/K/Pdt.Sus-Pailit/2019 dikutip dalam artikel Nafiatul Munawaroh, “Bolehkah Mengubah Perjanjian Perdamaian Setelah Homologasi”, < https://www.hukumonline.com/klinik/a/bolehkah-mengubah-perjanjian-perdamaian-setelah-homologasi-lt64abbd3357733>.
Sukirno, “Bakrie Telecom (BTEL): Gagal Bayar Bunga, Investor Gugat di New York”, <https://market.bisnis.com/read/20140924/192/259728/bakrie-telecom-btel-gagal-bayar-bunga-investor-gugat-di-new-york>.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jonathan Fide Mulya, Lastuti Abubakar, Anita Afriana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JIHHP.
