Strategi Peningkatan Sinergitas Pusat dan Daerah Berbasis Penta Helix Collaboration dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan

Authors

  • Nurwanti Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
  • Alfitri Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
  • Sriati Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
  • Muhammad Husni Thamrin Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i4.5378

Keywords:

Kolaborasi Penta Helix, Penyuluhan Perikanan, Sinergitas Pusat-Daerah, Kesejahteraan Pelaku Usaha Perikanan

Abstract

Pelaksanaan kolaborasi Penta Helix dalam penyelenggaraan penyuluhan perikanan melibatkan lima unsur utama, yaitu pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media. Model kolaboratif ini dipandang penting mengingat tantangan nyata yang dihadapi di lapangan, seperti tekanan politis, intervensi kepentingan lokal, dan lemahnya koordinasi antar pihak terkait. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian mencakup Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung, dengan informan yang dipilih secara purposive. Analisis dilakukan terhadap dimensi kolaborasi, sinergitas pusat dan daerah, serta dimensi kesejahteraan kelompok pelaku usaha perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kolaborasi Penta Helix masih menghadapi berbagai hambatan. Pada aspek komitmen, masyarakat sebagai pelaku usaha belum menunjukkan sikap proaktif. Komunikasi antara akademisi dan stakeholder lain masih terbatas. Interaksi antara pelaku usaha dan penyuluh juga belum optimal, seperti halnya keterlibatan media yang masih rendah. Program dan layanan pemerintah masih bersifat top-down dan kurang sesuai dengan kondisi lokal. Namun, pada aspek konteks, pelaksanaan sudah berjalan dengan baik. Dalam hal sinergitas, koordinasi antara pusat dan daerah masih bersifat egosentris dan sektoral, meskipun komunikasi sudah mulai terbentuk meski masih terbatas. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan keterlibatan semua stakeholder dalam pengembangan kebijakan peningkatan sinergitas.

References

Astuti, W., Pramusinto, H., & Budiati, A. (2020). Collaborative Governance dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Kota Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 10(1), 25–35.

Butar, F. B. (2020). Manajemen Pelayanan Publik: Konsep dan Aplikasi dalam Pembangunan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Friend, M., & Cook, L. (2017). Interactions: Collaboration Skills for School Professionals (8th ed.). Boston: Pearson Education.

Khusniyah, N. L. (2020). Penta Helix sebagai Model Pengembangan Industri Kreatif Berkelanjutan. Jurnal Ekonomi Kreatif dan Inovasi, 2(1), 25–34.

Lindmark, A., Sturesson, E., & Nilsson-Roos, M. (2009). Difficulties of collaboration for Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan (J-3P), Vol. 7, No. 2, November 2022 innovation - A study in the O?resund region. 1–236. http://lup.lub.lu.se/student- papers/record/1437850

Luh, N., & Dewi, Y. (2019). Dinamika Collaborative Governance Dalam Studi Kebijakan Publik. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 2(2). https://journal.undiknas.ac.id

Najiyati, S., & Rahmat, S. (2011). Manajemen Pelayanan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sabaruddin, A. (2015). Kerja Sama Antarlembaga dalam Pelayanan Publik. Makassar: Penerbit UNM.

Umar, A. (2019). Manajemen Kolaboratif dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

2025-07-23

How to Cite

Nurwanti, Alfitri, Sriati, & Thamrin, M. H. (2025). Strategi Peningkatan Sinergitas Pusat dan Daerah Berbasis Penta Helix Collaboration dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 6(4), 3369–3378. https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i4.5378