Teknik Memainkan Alat Musik Serunai (Sunai) dan Sistem Pewarisan di Sanggar Sirih Serumpun Kecamatan Air Dikit Desa Dusun Baru Kabupaten Mukomuko

Authors

  • Dimas Frans Widevanto Universitas Negeri Padang, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Indonesia
  • Ardipal Ardipal Universitas Negeri Padang, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i2.4034

Keywords:

Teknik Memainkan Serunai, Pewarisan Alat Musik Tradisional, Regenerasi Pemain Serunai, Sanggar Sirih Serumpun

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya pemain Alat Musik Serunai (Sunai) di Sanggar Sirih Serumpun Kecamatan Air Dikit Desa Dusun Baru Kabupaten Mukomuko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis teknik memainkan alat musik Serunai dan menganalisis sistem pewarisan alat musik serunai di Sanggar Sirih Serumpun Kecamatan Air Dikit Desa Dusun Baru Kabupaten Mukomuko. Jenis penelitian ini adalah penelitin kualitatif dengan pendekatan etnografi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti selndiri dan dibantu dengan alat tulis dan kamera. Data dikumpulkan melalui Studi pustaka, Observasi, Wawancara dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan trigulasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik memainkan alat musik serunai (Sunai) dilakukan dengan 2 teknik, yaitu teknik penjarian dan teknik pernapasan. Pada teknik penjarian pemain dilatih untuk memposisikan jari-jari dengan tepat di setiap lubang serunai untuk menghasilkan enam variasi suara yang berbeda, yaitu suara tertinggi, suara tinggi, suara agak tinggi, suara sedang (sedikit lebih rendah), suara rendah, dan suara sangat rendah. Setiap variasi suara ini dicapai dengan mengubah posisi jari di lubang-lubang yang sesuai, serta mengatur tekanan udara yang dikeluarkan dari mulut pemain. Sedangkan pada teknik pernapasan memainkan sunai membutuhkan keahlian yang mendalam dan latihan yang berkelanjutan. Pemain sunai harus mampu mengatur pernapasan dengan sangat hati-hati, menghirup udara melalui hidung tanpa menghentikan suara, dan menggunakan alat bantu seperti depang untuk mengendalikan aliran udara. Maka, pemain dapat memastikan suara sunai tetap stabil, tidak terputus, dan memberikan efek yang diinginkan dalam setiap pertunjukan. Sistem pewarisan yang dilakukan Sanggar Sirih Serumpun adalah dengan menerapkan sistem pewarisan secara terbuka, yaitu dengan mengadopsi pola regenerasi modern, sanggar melakukan perekrutan anggota melalui publikasi dan pelatihan, termasuk dengan mengunjungi sekolah-sekolah.

References

Aganovic, Izet, Ahmad Syai, and Nurlaili Nurlaili. "Teknik Permainan Alat Musik Tiup Tradisional Aceh Seurune Kalee Pada Tari Piasan Raya Di Sanggar Seurayeng Nanggroe Bireuen." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik 1.4 (2016).

Arios, Rois Leonard. "Fungsi dan Pelestarian Alat Musik Sunai di Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu." Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 5.1 (2019): 128-149.

Aruan, M. A. (2017). Skripsi “Fungsi dan Teknik Permainan Ansambel Musik Genderang Si Sibah Pada Masyarakat Pakpak di Kabupaten Dairi.

Bahri, Aditya Syaeful (2015).Pertunjukan Kesenian Ebeg Grup Muncul Jaya Pada Acara Khitanan Di Kabupatem Pangandaran Universitas Pendidikan Indonesia.

Baidhowi, A., & Karyawanto, H. Y. (2020). Regenerasi Komunitas Musik Pa ’ Beng Di Desa Bantal Kabupaten Situbondo. APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 1(15), 1–15.

Damanik, R. M. (2014). Teknik Permainan Alat Musik Tradisional Simalungun Tulila. Program Studi Seni Musik (Doctoral dissertation, UNIMED).

Efriani, Efriani, et al. "Revitalisasi Alat Musik Silotuang Asal Desa Jagoi Kalimantan Barat Sebagai Upaya Pewarisan Budaya Nusantara." Jurnal Abdimas Bela Negara Vol 4.2 (2023): 53.

Ferdian, R., Putra, A. D., & Yuda, F. (2020, February). Preparation of learning materials for basic flute instrument based on locality and ABRSM curriculum. In 1st International Conference on Lifelong Learning and Education for Sustainability (ICLLES 2019) (pp. 145-150). Atlantis Press.

Hayuningtyas, Tri Retno, and Warih Handayaningrum. "Regenerasi Kesenian Reyog Ponorogo Melalui Pembelajaran Reyog Mini Di Sanggar Tari Solah Wetan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo." Jurnal Pendidikan Sendratasik 6.1 (2017).

Ilham Aziz 2023. Ensiklopedia Alat Musik Daerah Sulawesi.

Indrayuda, Indrayuda. Tari Sebagai Budaya dan Pengetahuan. UNP Press, 2013.

Juida, Muke. Pelatihan Serunai di Sanggar Palito Desa Pondok Kandang Kabupaten Mukomuko. Diss. Universitas Negeri Padang, 2020.

Lubis, Bustanuddin, and Muhammad Yoesoef. "Pewarisan Tradisi Lisan Pertunjukan Seni Dendang Masyarakat Serawai Bengkulu." Jurnal Ilmiah KORPUS 7.1 (2023): 8-15.

Maulana, I., Budiwati, D. S., & Karwati, U. (2022). Kajian Organologi Alat Musik Tradisional Canang Ceureukeh. SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Dan Antropologi, 1(4), 163-178.

Mulya, A. (2016). Teknik Permainan Gendang Etek Dalam Mengiringi Lagu Dangdut Pada Grup Musik Teluk Aru Di Kota Pangkalan Brandan (Doctoral dissertation, UNIMED).

Moleong, Lexy.2012 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Sigit, dkk. 2007. Apresiasi Seni (Seni Tari dan Seni Musik jilid 1) untuk SMA Kelas X : yudhistira.

Silaban, EE (2018). Fungsi dan Teknik Permainan Alat Musik Tradisional Mandailing Uyup-uyup di Desa Pargarutan Jae Tapanuli Selatan (Disertasi doktoral, UNIMED).

Simarmata, K. (2018). Teknik Permainan Alat Musik Talatoit Pada Masyarakat Batak Toba di Desa Salaon Toba di Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Medan).

Saltana, Yeni (1999) Kesenian Talempong Batuang Di Kangarian Sungai Talang Kecamatan Guguk Kabupaten 50 Kota Payakumbuh: ditinjau dari sudut musikologis. S1 thesis, Institit Seni Indonesia Surakarta.

Sarosa, Samiaji. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pt Kanisius, 2021

Sofyan, A. N., Sofianto, K., Sutirman, M., & Suganda, D. (2021). Regenerasi Kearifan Lokal Kesenian Lebon Sebagai Budaya Leluhur Pangandaran, Jawa Barat. Sosiohumaniora, 23(2), 158. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v23i2.24855

Sudibyo, Priyo. "Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif." Seminar kelas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Islam Universitas Sunan Kalijaga (hal. 1-9). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Dipetik. Vol. 23. 2016.

Wulansari, A., & Hartono, H. (2021). Regenerasi Kesenian Kuda Lumping Di Paguyuban Langen Budi Setyo Utomo. Jurnal Seni Tari, 10(2), 185–196. https://doi.org/10.15294/jst.v10i2.46932

Yulia, F., Wulanda, E., & Maestro, E. (2022). Regenerasi Pemain Musik Kecapi Dalam Kesenian Gamad Di Sanggar Seni Gamad Desa Ujung Padang Kecamatan Kota Mukomuko Regeneration of Kucapi Music Players in Gamad Arts At the Gamad Art Studio , Ujung Padang Village Mukomuko City District. 11, 19–27.

Downloads

Published

2025-02-23

How to Cite

Widevanto, D. F., & Ardipal, A. (2025). Teknik Memainkan Alat Musik Serunai (Sunai) dan Sistem Pewarisan di Sanggar Sirih Serumpun Kecamatan Air Dikit Desa Dusun Baru Kabupaten Mukomuko. JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL, 6(2), 1040–1053. https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i2.4034