Decision Making Regarding Childfree Choices in Couples in The Childfree Facebook Community Indonesia : Analisis Feminisme Radikal
DOI:
https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i1.3319Keywords:
Pilihan Childfree, Komunitas Virtual, Analisis FeminismeAbstract
Penelitian ini mendalami bagaimana keputusan pilihan childfree dapat menjadi kesepakatan yang dibangun bersama. Perlu adanya pengkajian berkaitan dengan relasi antara laki-laki dan perempuan dalam mengkomunikasikan hingga dapat saling menyepakati keputusan childfree. Kajian ini berfokus pada 1) latar belakang pengalaman yang dimiliki pasangan dalam memaknai pilihan childfree hingga menyepakati keputusan tersebut, 2) relasi gender dalam keterlibatan pihak laki-laki maupun perempuan ketika menyepakati pilihan childfree. Analisis feminist memungkinkan seseorang untuk menganalisis makna yang tergambar dari relasi gender antara laki-laki dan perempuan dalam kesetaraan hal kuasa dalam menentukan pilihan childfree dipernikahan. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi virtual, dianggap dapat memfasilitasi penulis dalam mengumpulkan data terkait dengan temuan penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi observasi terhadap interaksi komunitas secara virtual, wawancara dengan informan antara lain anggota komunitas yang telah menjalani pilihan childfree serta analisis hingga kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa: 1) umumnya anggota komunitas yang telah memilih kesepakatan childfree relatif memiliki cara pandang yang sama dalam memaknai kehadiran anak. Keseluruhan informan mengungkapkan hal yang serupa bahwa kehadiran anak bukanlah keharusan dalam pernikahan, tekanan secara finansial dan psikologis menghadirkan pandangan tersebut. 2). Relasi gender yang digambarkan beberapa pasangan dengan pilihan childfree dibangun atas dasar kesepakatan suami dan istri. Mereka bahkan mencoba memberi ruang bagi pasangannya untuk mendiskusikan pilihan tersebut, agar lebih mudah dalam menjalani kesepakatan childfree.
References
Aryeni, D. N. (2020). Keharmonisan Keluarga tanpa Sang Buah Hati (Studi Fenomenologi Pasangan Suami Istri dalam Keluarga Kontemporer di Kota Bandung) [Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia].
Bhima, C. (2016). Making the childfree choice: Perspectives of women living in South Africa. Journal of Psychology in Africa, 26(5), 449-456. https://doi.org/10.1080/14330237.2016.1208952
Cartoon, D. (2020). Child-Free VS Childless: Why The Difference Matters. Shedefined.
Frejka, T. (2017). Childlessness in the United States. In Demographic Research Monographs (pp. 159-179). Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-44667-7_8
Haganta, K., Arrasy, & Masruroh. (2022). Manusia, Terlalu (Banyak) Manusia: Kontroversi Childfree di Tengah Alasan Agama, Sains, dan Krisis Ekologi. Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains, 4(2), 309–320.
Hine, C. (2001). Virtual Ethnography. London: Sage Publication Ltd.
Komala, M. T. (2022). Proses Pengambilan Keputusan pada Pernikahan Suami Istri yang Memilih Untuk Tidak Memiliki Anak. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 6(1), 119-128.
Koropeckyj-Cox, T., Çopur, Z., Romano, V., & Cody-Rydzewski, S. (2018). University Students Perceptions of Parents and Childless or Childfree Couples. Journal of Family Issues, 39(1), 155–179.
Kozinets, R. V. (2009). Netnography: Doing Ethnographic Research Online. London: Sage Publications Ltd.
Nasrullah, R. (2019). Etnografi Virtual: Riset Komunikasi Budaya dan Sosioteknologi di Internet. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nugroho, R. (2008). Gender dan Strategi Pengarus Utamaanya di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Patnani, Takwin, & Mansoer. (2020). The Lived Experience of Involuntary Childless in Indonesia: Phenomenological Analysis. Journal of Educational, Health and Community Psychology, 9(2), 166–183. https://doi.org/10.33319/jipt.v9i1.16860
Patnani, Takwin, & Mansoer. (2021). Bahagia Tanpa Anak Arti Penting Anak bagi Involuntary Childless. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 9(1), 117. https://doi.org/10.22219/jipt.v9i1.14260
Pangestu, M. R. (2016). Cyberbullying di Kalangan Anak Perempuan: Sebuah Analisis Feminisme Radikal [Skripsi, Universitas Indonesia].
Rheingold, H. (2000). The Virtual Community: Homesteading on the Electronic Frontier. Revised. Cambridge: The MIT Press.
Rustina. (2014). Keluarga dalam Kajian Sosiologi. Musawa, 18(1), 287-322. https://doi.org/12.23202/jik.v15i1.1367
Santoso, S. (2014). Teori Teori Psikologi. Bandung: Refika Aditama.
Singh, V., & Dickson, J. (2002). Ethnographic Approaches to the Study of Organizations: Essential Skills for Management Research. London: Sage Publications Ltd.
Soemanto, A. B. (2014). Sosiologi Suatu Pengantar. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Tong, R. P. (2004). Feminist Thought: Pengantar Paling Komperhensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminisme. Yogyakarta: Jalasutra.
Wati, N. I. (2016). Studi Sosialisasi Gender Di Pondok Pesantren Panggung Tulungagun [Skripsi, IAIN Tulungagung].
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Annisa Carolin Sebayang, Hidayat Amsani, Ratih Baiduri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS).