Komunikasi Identitas Melalui Media Sosial: Studi Fenomenologi pada Pengguna Media Sosial Generasi Muda Etnis Tionghoa
DOI:
https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i6.3055Keywords:
Etnis Tionghoa-Indonesia, Komunikasi Identitas, Media SosialAbstract
Etnis Tionghoa di Indonesia memiliki sejarah panjang diskriminasi, terutama pada masa Orde Baru. Meski era reformasi membawa kebebasan berekspresi, tantangan dalam mengkomunikasikan identitas etnis masih terjadi, khususnya di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman generasi muda etnis Tionghoa dalam mengkomunikasikan identitas mereka di media sosial. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan 3 informan berusia 20-35 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial berperan signifikan sebagai platform bagi generasi muda etnis Tionghoa untuk mengekspresikan dan menegosiasikan identitas ganda mereka. Mereka menggunakan berbagai strategi untuk menampilkan perpaduan unik antara identitas Tionghoa dan Indonesia. Media sosial juga berkontribusi dalam mentransformasi persepsi mereka terhadap identitas sendiri, meningkatkan rasa percaya diri, dan memfasilitasi koneksi yang lebih kuat dengan akar budaya Tionghoa. Meskipun tantangan masih ada, media sosial tetap menjadi alat berharga dalam membentuk identitas Tionghoa-Indonesia.
References
Anderson, K. E. (2020). Getting acquainted with social networks and apps: it is time to talk about TikTok. Library Hi Tech News, 37(4), 7–12.
Aryani, M. K. (2022). Inpres No 14 Tahun 1967: Bentuk Diskriminasi Pemerintah Orde Baru Terhadap Etnis Tionghoa. JEJAK: Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah, 2(2), 1–12.
Bamberg, M. (2011). Who am I? Narration and its contribution to self and identity. Theory & Psychology, 21(1), 3–24.
Castells, M. (2011). The rise of the network society. John wiley & sons.
De Gelder, B., de Borst, A. W., & Watson, R. (2015). The perception of emotion in body expressions. Wiley Interdisciplinary Reviews: Cognitive Science, 6(2), 149–158.
Febriani, S. R., & Desrani, A. (2021). Pemetaan Tren Belajar Agama Melalui Media Sosial. Jurnal Perspektif, 14(2), 339–356.
Febryanti, S. D., & Kustriyono, E. (2024). Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen (Mengangkat Isu Rasisme Terhadap Etnis Tionghoa di Media Sosial X). Jurnal Motivasi Pendidikan Dan Bahasa, 2(3), 22–34.
Ferlando, E., & Agustono, R. (2019). Eksistensi Etnis Tionghoa Dalam Bidang Sosial Dan Budaya Di Indonesia Tahun 1966-2016. SwarnaDwipa, 2(3).
Fittrya, L. (2013). Tionghoa dalam diskriminasi orde baru tahun 1967-2000. Jurnal AVATARA, 1(2), 159–166.
Floranti, A. D. (2022). Racism toward Chinese ethnic group in Indonesian social media: Hate speeches analysis from Forensic Linguistic perspective. JOMANTARA, 2(2), 112–130.
Harsono, A., & Mazi, A. (2024). Representasi etnis Tionghoa dalam media: Analisis perbandingan di media berita daring tirto. id, republika. co. id, dan tempo. co. Journal of Earth Kingdom, 1(2).
Hecht, M. L., Warren, J. R., Jung, E., & Krieger, J. L. (2005). A Communication Theory of Identity: Development, Theoretical Perspective, and Future Directions.
Jung, E., & Hecht, M. L. (2004). Elaborating the communication theory of identity: Identity gaps and communication outcomes. Communication Quarterly, 52(3), 265–283.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59–68. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2009.09.003
Kietzmann, J. H., Hermkens, K., McCarthy, I. P., & Silvestre, B. S. (2011). Social media? Get serious! Understanding the functional building blocks of social media. Business Horizons, 54(3), 241–251.
Kim, Y. Y. (2007). Ideology, identity, and intercultural communication: An analysis of differing academic conceptions of cultural identity. Journal of Intercultural Communication Research, 36(3), 237–253.
Kurniawan, H. (2020). Kepingan narasi tionghoa indonesia: The untold histories. PT Kanisius.
Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Encyclopedia of communication theory (Vol. 1). Sage.
Marwick, A. E., & Boyd, D. (2011). I tweet honestly, I tweet passionately: Twitter users, context collapse, and the imagined audience. New Media & Society, 13(1), 114–133.
Melissa, E. (2013). Representasi warga Tionghoa dan kecinaan dalam media kontemporer Indonesia. Jurnal Komunikasi Indonesia, 2(1), 2.
Moustakas, C. (1994). Phenomenological research methods. Thousand Oaks.
Pratiwi, A., Nurlatif, R. F., & Madanacaragni, M. G. (2021). Akomodasi Komunikasi Etnis Tionghoa Dan Sunda Di Surya Kencana Bogor. Jurnal Pustaka Komunikasi, 4(1), 91–104.
Przybylski, A. K., Nguyen, T. T., Law, W., & Weinstein, N. (2021). Does taking a short break from social media have a positive effect on well-being? Evidence from three preregistered field experiments. Journal of Technology in Behavioral Science, 6, 507–514.
Putri, R. A., Zaina, M., & Rizki, F. (2022). Melacak Kebijakan Politik Terhadap Etnis Tionghoa Di Indonesia: Tracking Political Policies Toward Ethnic Chinese in Indonesia. Journal of Politics and Democracy, 2(1), 1–8.
Radwan, M. (2022). Effect of social media usage on the cultural identity of rural people: a case study of Bamha village, Egypt. Humanities and Social Sciences Communications, 9(1), 1–14.
Sokhanvar, A., & Jenkins, G. P. (2022). FDI, tourism, and accelerating the rate of economic growth in Spain. The Journal of International Trade & Economic Development, 31(4), 493–510. https://doi.org/10.1080/09638199.2021.1988135
Suryadinata, L. (1984). Dilema Minoritas Tionghoa, Jakarta. Grafiti Press.
Ting?Toomey, S. (2017). Identity negotiation theory. The International Encyclopedia of Intercultural Communication, 1–6.
van Dijck, J. (2013). The Culture of Connectivity: A Critical History of Social Media. Oxford University Press.
Windar, W., Wahidin, A., & Rasyid, A. (2022). Diskriminasi keagamaan dan kebudayaan terhadap masyarakat digital. SOSIOLOGIA: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 99–108.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mimma Azzali
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS).