Segregasi Kelas Berdasarkan Gender Sebagai Alternatif Pencegah Pergaulan Bebas Disekolah Menegah Pertama:Studi Kasus SMP Muhammadiyah 10 Surakarta

Authors

  • Moh. Afif Al Mubaraq Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
  • Dartim Dartim Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i5.2347

Keywords:

Gender, Pergaulan Bebas, Segregasi

Abstract

Pngelolaan siswa merupakan komponen penting dalam perencanaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan, serta penyuluhan berkelanjutan bagi semua siswa untuk memastikan bahwa mereka jujur secara moral. Artikel ini mengeksplorasi peran inisiatif manajemen siswa dalam membentuk moralitas siswa yang berjalan di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Penulisan artikel ini bertujuan untuk efektifitas program segregasi kelas berdasarkan gender untuk mencegah pergaulan bebas di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Strategi penelitian ini berbasis lapangan dan kualitatif. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa teknik pembentukan moral seperti senyum, menyapa, memberi salam, bersikap sopan dan santun, kebiasaan beribadah, serta proses penampilan dalam pembentukan moral yang terus-menerus diamati dan dievaluasi, efektif dalam menumbuhkan sikap positif. kebiasaan dan karakter karismatik di lingkungan sekolah.

References

Ampera Dina. (2012). Kajian Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan di Sekolah Dasar Mitra PPL PGSD. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 9(2), 229– 246.

Ariska, R. S. (2015). Manajemen Kesiswaan. Manajer Pendidikan: Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, 9(6), 828–836.

Barotut Taqiyah. Pengaruh Pemisahan Kelas Peserta Didik Laki-laki dan Perempuan terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MA Sunan Pandanaran Yogyakarta, Skripsi diterbitkan. Yogayakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2016.

Darmiyati, Z. (2008). Humanisasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Handoko, T. H. (2016). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Nasional, U. S. P. (2003). Undang-undang sistem pendidikan nasional.

Muafiah, E. (2013). Pendidikan Perempuan di Pondok Pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, 7.

Mufidah. Bingkai Sosial Gender Islam, Strukturasi, dan Konstruksi Sosial. Malang: UIN-Maliki Press. 2010.

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ricardo, R., & Meilani, R. I. (2017). Impak Minat Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa (The Impacts Of Students’ Learning Interest And Motivation On Their Learning Outcomes). Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 79–92.

Rohmawati, N. (2016). Manajemen Peserta Didik Di Lembaga Pendidikan Islam (Studi Analisis Terhadap Sistem Segregasi Gender di Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran Ngaglik, Sleman, Yogyakarta). Universitas Islam Negeri sunan Kalijaga.

Rohmat. Kepemimpinan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Purwokerto: Stain Press, 2010.

Rusdiana. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.

Tirtarahardja. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Yulianto, T., & Dwijananti, P. (2013). Studi Perbandingan Hasil Belajar Fisika Sesaat Kelas Putra, Kelas Putri, dan Kelas Campuran pada Materi Getaran di SMA N 1 Kradenan Kabupaten Grobongan. Unnes Physics Education Journal, 2.

Downloads

Published

2024-08-11

How to Cite

Afif Al Mubaraq, M., & Dartim, D. (2024). Segregasi Kelas Berdasarkan Gender Sebagai Alternatif Pencegah Pergaulan Bebas Disekolah Menegah Pertama:Studi Kasus SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL, 5(5), 1600–1608. https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i5.2347