Konstruksi Maskulinitas pada Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual

Authors

  • Nala Suhaila Program Studi Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Studi Global, Universitas Budi Luhur, Jakarta, Indonesia
  • Triny Srihadiati Program Studi Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Studi Global, Universitas Budi Luhur, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i4.2272

Keywords:

Masculinity, Men, Sexual Harrasment, Victims

Abstract

This study aims to examine and understand how constructions of masculinity are formed and affected in male victims of sexual abuse. In the context of a society that often defines masculinity with strength, toughness and dominance, the experience of sexual abuse can create dissonance in the masculine identity of the victims. This research uses qualitative research methods using observation, interview and literature study techniques. The results showed that social and cultural norms related to masculinity have a significant influence on the experiences of male victims of sexual abuse, especially in terms of how they feel, deal with, and obtain support for the event. These masculinity-related stigmas and stereotypes can hinder the recovery process for male victims, as they may feel that acknowledging the abuse will damage their masculine identity. In addition, the lack of understanding and empathy from society and law enforcement towards male victims can exacerbate their situation, ultimately leading to disparities in the protection and handling of sexual violence cases between male and female victims.

References

Ahmad, M. M. (2022, Agustus 31). Viral Seorang Pria Mengaku Jadi Korban Pelecehan di KRL: Masa Iya Gue Diginiin Sama Cowok Sumber Artikel berjudul "Viral Seorang Pria Mengaku Jadi Korban Pelecehan di KRL: Masa Iya Gue Diginiin Sama Cowok", selengkapnya dengan link: https://www.pikiran. Diambil kembali dari Pikiran Rakyat: https://www.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-015403282/viral-seorang-pria-mengaku-jadi-korban-pelecehan-di-krl-masa-iya-gue-diginiin-sama-cowok

Antika, R. (2022, Mei 18). Kekerasan Seksual pada Lelaki Disepelekan di Indonesia Akibat Toxic Masculinity. Diambil kembali dari vice.com: https://www.vice.com/id/article/4awjqn/fenomena-kekerasan-seksual-pada-lelaki-cenderung-disepelekan-di-indonesia-akibat-budaya-patriarki

Apriyani, M. N. (2021). Implementasi Restitusi Bagi KorbanTindak Pidana Kekerasan Seksual. Risalah Hukum, 17(1), 2-3.

Ashila, B. I., & Barus, N. R. (2021, September 28). Kekerasan Seksual pada Laki-Laki: Diabaikan dan Belum Ditangani Serius. Diambil kembali dari Indonesia Judicial Research Society: https://ijrs.or.id/kekerasan-seksual-pada-laki-laki-diabaikan-dan-belum-ditangani-serius/

Ashila, B. I., & Barus, N. R. (2023, November 30). Kekerasan Seksual pada Laki-Laki: Diabaikan dan Belum Ditangani Serius. Dipetik Juni 10, 2024, dari ijrs.or.id: https://ijrs.or.id/2023/11/30/kekerasan-seksual-pada-laki-laki-diabaikan-dan-belum-ditangani-serius-2/

BBCNews. (2021, September 10). Korban dugaan pelecehan di KPI, kasus yang berulang di lembaga negara 'kita hanya sibuk seperti pemadam kebakaran. Diambil kembali dari bbc.com: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58505749

Bullock, C. M., & Beckson, M. (2011). Male victims of sexual assault: phenomenology, psychology, physiology. J Am Acad Psychiatry Law, 39(2), 197-205.

Deira, G. (2023, Juni). Perempuan atau Laki-Laki, Semua Bisa Jadi Pelaku Kekerasan Seksual. Diambil kembali dari Bakti News: https://baktinews.bakti.or.id/artikel/perempuan-atau-laki-laki-semua-bisa-jadi-pelaku-kekerasan-seksual

detikNews. (2022, Maret 11). Bejat! Guru Ngaji di Ponorogo Cabuli 6 Murid Laki-laki di Masjid. Diambil kembali dari news.detik.com: https://news.detik.com/berita/d-5978778/bejat-guru-ngaji-di-ponorogo-cabuli-6-murid-laki-laki-di-masjid

Dihni, V. A. (2022, 08 12). Pelecehan Seksual, Isu Utama yang Jadi Perhatian Generasi Muda Indonesia . Diambil kembali dari Databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/12/pelecehan-seksual-isu-utama-yang-jadi-perhatian-generasi-muda-indonesia

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian Kualitatif. Humanika, 21(1), 33-54.

Harrington, C. (2021). What Is Toxic Masculinity’ and Why Does It Matter? Men and Masculinities. 24(2), 345-352.

Hasanah, H. (2016, Juli). Teknik-Teknik Observasi. Jurnal at-Taqaddum, 8(1), 21-46.

Ibrahim, I. S., & Akhmad, B. A. (2014). Komunikasi dan komodifikasi: Mengkaji media dan budaya dalam dinamika globalisasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Jufanny, Desvira, & Girsang, L. R. (2020). Toxic Masculinity dalam Sistem Patriarki: Analisa Wacana Kritis Van Dijk dalam Film Posesif. Jurnal Semiotika, 14(1), 8-23.

Kemenpppa. (2024, Januari 1). Korban Kekerasan Seksual pada Laki-Laki. Diambil kembali dari kekerasan.kemenpppa.go.id: https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan

Kupers, T. A. (2005). Toxic Masculinity as a Barrier to Mental Health Treatment in Prison. Journal of Clinical Psychology, 61(6), 713-742.

Kurnia, N. (2014). Representasi Maskulinitas Dalam Iklan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, VIII(1), 22.

Miranti, A., & Sudiana, Y. (2021). Pelecehan Seksual Pada Laki-Laki dan Perspektif Masyarakat Terhadap Maskulinitas (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough). Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 7(2), 261-276.

Pratiwi, A. M. (2021). Mengupayakan Keadilan Bagi Korban Kekerasan Seksual Melalui Aktivisme Tagar: Kesempatan dan Kerentanan di Indonesia. Jurnal Perempuan, 26(3), 207-218.

Rafli, Yusuf, D., & Susanti, H. (2022). Tinjauan Sosiologis TerhadapPelaku Kekerasan Seksual Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 6(2), 339-350.

Saifuddin, A. (2021). Merumuskan Faktor Penyebab dan Solusi Pelecehan seksual Menggunakan Perspektif Psikologi, Sosial, dan Agama. Academica; Journal of Multidisciplinary, 5(2), 381-420.

Setyani, N. N., Rifai, M., & Marsingga, P. (2021). Implementasi Program Penanganan Korban Kekekrasan Seksual Pada Anak Laki-Laki di Kabupaten Karawang Tahun 2017-2019. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 7(4).

Sheren, A. O. (2020). Toxic Masculinity: Cikal Bakal Kekerasan oleh Laki-Laki. Diambil kembali dari Wacana; Badan Otonom Pers Mahasiswa: https://wacana.org/toxic-masculinity-cikal-bakal-kekerasan-oleh-laki-laki/

Sinaga, R. (2021, Oktober 4). 'Saya orang sangat mengerikan’ kalimat pertama setelah ditangkap-bagaimana tipu daya dan kejahatannya dibongkar. Diambil kembali dari Bbc News: https;//news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5546455/polisi-datangi-tkp-dugaan-biduanita-perkosa-remaja-laki-laki-di-probolinggo

Stemple, L., & Meyer, I. H. (2014). The Sexual Victimization Of Men In America: New Data Challenge Old Assumption. Framing Health Matters.

Tewksburry, R. (2007). “Effectof Sexual Assaults on Men: Physical, Mental and Sexual Consequences. International Journal of Mens Health, 6(1).

Triwijati, N. E. (2007). Pelecehan Seksual: Tinjauan Psikologis. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik(4), 303-306.

Walidin, W., Saifullah, & ZA, T. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif & Grounded Theory.

Downloads

Published

2024-06-24

How to Cite

Nala Suhaila, & Triny Srihadiati. (2024). Konstruksi Maskulinitas pada Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual. JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL, 5(4), 1086–1096. https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i4.2272