PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMKN 1 BANTUL
DOI:
https://doi.org/10.38035/jimt.v1i2.74Keywords:
Sekolah Efektif, Pendidikan KarakterAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan model pengelolaan sekolah efektif, yang mengorientasikan pencapaian keunggulan prestasi akademik sebagai SMK RSBI, dan (2) mendeskripsikan model pendidikan karakter yang dilaksanakan di SMKN 1 Bantul, sebagai sekolah pilotting. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan di SMK Negeri 1 Bantul, yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai proses penyelenggaraan pendidikan di SMKN 1 Bantul sebagai SMK RSBI, dan sekolah pilotting dalam pendidikan karakter. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara (interview guide). Uji validitas instrumen dilakukan terhadap validitas isi, yang didasarkan pada pertimbangan logis. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses penyelenggaraan pendidikan di SMKN 1 Bantul dapat dikategorikan sebagai pengelolaan sekolah yang efektif, yang telah mencerminkan: (a) proses pengelolaan dan kepemimpinan sekolah yang efektif, (b) proses pembelajaran yang efektif, dan (c) pengembangan kultur sekolah yang pro peningkatan mutu; dan (2) pendidikan karakter di SMKN 1 Bantul telah dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu: (a) integrasi ke dalam kegiatan pembelajaran, (b) program pengembangan diri, dan (c) kultur sekolah dalam bentuk pembiasaan. Pendidikan karakter melalui program pengembangan diri dan kultur sekolah di SMKN 1 Bantul telah dilaksanakan secara lebih terprogram, yang mencakup delapan nilai karakter, yaitu: religius, kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, kreatif, komunikatif, kerjasama, dan bersih. Sementara itu, pada pendidikan karakter yang dilakukan melalui integrasi ke dalam kegiatan pembelajaran, baik mengenai nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan, maupun strategi pembelajarannya, sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing guru mata pelajaran. Hal ini telah menyebabkan pembelajaran nilai-nilai karakter secara terintegrasi ke dalam kegiatan pembelajaran banyak menghadapi kendala, terutama berkaitan dengan kesiapan dan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang lebih baik.
References
Deal, T.E. & Peterson, K.D. (1999). Shaping school culture: the heart of leadership. San Francisco: Jossey-Bass Publisher.
Dikmenum (2003). Pedoman pengembangan kultur sekolah. Jakarta: Dit-Dikmenum.
Kyle, R.M.J. (1985). Reaching for excellence. Washington U.S: Government Printing Office.
Lickona, T. (1991). Education for character: How our school can teach respect and responsibility. New York: Bantam Books.
Paul Suparno (2012). Peran Pendidikan dan Penelitian Terhadap Pembangunan karakter Bangsa. Disajikan pada Seminar Nasional yang diselengarakan oleh LPPM UNY, tanggal 11-12 Mei 2012.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwaJurnal Ilmu Manajemen Terapan (JIMT) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (JIMT).