Pengembangan Media Informasi Dengan Menggunakan QR-Code Di Kawasan Wisata Batu Karas, Kabupaten Pangandaran

Authors

  • Yufytha Zahra Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
  • Subiyanto Subiyanto Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
  • Fanny Kristiadhi Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jemsi.v6i3.4156

Keywords:

Batu Karas, QR-Code, Media Informasi, Media Sosial, Promosi Wisata

Abstract

Industri pariwisata memegang peranan penting dalam mendukung perekonomian daerah. Kawasan wisata Batu Karas di Kabupaten Pangandaran memiliki potensi wisata yang besar, tetapi menghadapi tantangan dalam mempromosikan destinasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media informasi berbasis QR-Code yang terintegrasi dengan media sosial guna meningkatkan aksesibilitas informasi wisata bagi pengunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan analisis dokumen. QR-Code dirancang untuk menyajikan informasi terkait atraksi wisata, amenitas, aksesibilitas, dan budaya lokal Batu Karas. QR-Code juga diintegrasikan dengan media sosial untuk memperluas jangkauan promosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan QR-Code efektif dalam memberikan informasi kepada wisatawan secara cepat dan interaktif. Penggunaan media sosial juga meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi tersebut. Analisis SWOT yang dilakukan menunjukkan bahwa teknologi QR-Code dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan media promosi yang ada di Batu Karas. Dengan pengembangan media informasi ini, diharapkan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta memberikan pengalaman wisata yang lebih baik bagi pengunjung.

References

Creative, B. (2021). 15 great landing page designs. Creative Bloq.

Dale, E. (1969). Methods and Materials of Teaching. Holt, Rinehart, and Winsto.

Elliot, A. J., & Maier, M. A. (2014). Color psychology: Effects of perceiving color on psychological functioning in humans. Annual Review of Psychology, 65, 95–120. https://doi.org/10.1146/annurev-psych-010213-115035

Hardjowigeno, S., & Widiatmaka. (2013). Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna Lahan. Gajah Mada University Press.

Hootsuite and We Are, S. (2021). Digital in 2021: Essential Insights. Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use In. Indonesia. Hootsuite.

Keyes, E. (1993). Typography, color, and information structure. Technical Communication, 638–654.

Kim, J., & Ko, Y. J. (2012). The effects of SNS communication: How expressing and receiving information predict Mavens’ purchasing behavior. International Journal of Advertising, 31(1), 119–151.

L BERG, B. R. U. C. E. (2001). Qualitative research methods for the social sciences.

Latif, B. S. (2019). ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PESISIR: Studi pada Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Pangandaran. Ilmu dan Budaya, 41(62).

Monica, M., & Luzar, L. (2011). Efek warna dalam dunia desain dan periklanan. Humaniora, 2(2), 1084–1096.

Puspawati, D. P. H., & Ristanto, R. (2018). Strategi promosi digital untuk pengembangan pariwisata Kota Magelang. Jurnal Jendela Inovasi Daerah, 1(2), 1–20.

Putri, R. A., & Nurusholih, S. (2019). Perancangan Promosi Wisata Citumang Pangandaran. eProceedings of Art & Design, 6(2).

Xiang, Z., & Gretzel, U. (2010). Role of social media in online travel information search. Tourism management, 31(2), 179–188.

Downloads

Published

2025-02-23

How to Cite

Yufytha Zahra, Subiyanto, S., & Fanny Kristiadhi. (2025). Pengembangan Media Informasi Dengan Menggunakan QR-Code Di Kawasan Wisata Batu Karas, Kabupaten Pangandaran. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 6(3), 2016–2034. https://doi.org/10.38035/jemsi.v6i3.4156