Gambaran Resiliensi pada Perempuan Dewasa Awal yang Kehilangan Figur Ayah Akibat Kematian
DOI:
https://doi.org/10.38035/jmpis.v7i1.6817Keywords:
Resiliensi, Perempuan Dewasa Awal, Figur AyahAbstract
Resiliensi dapat dimaknai sebagai kemampuan individu dalam bangkit dan beradaptasi setelah mengalami peristiwa yang sulit, salah satunya adalah kehilangan figur ayah. Resiliensi bagi perempuan dewasa awal yang kehilangan figur ayah dapat membantu mereka untuk bertahan pada banyaknya tekanan di masa peralihan. Untuk itu, penelitian tentang Gambaran Resiliensi pada Perempuan Dewasa Awal yang Kehilangan Figur Ayah Akibat Kematian ini menjadi penting dilakukan untuk mengetahui gambaran resiliensi serta faktor-faktor protektif apa saja yang mempengaruhinya. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Wawancara semi terstruktur dilakukan untuk mengumpulkan data dari ketiga partisipan yang telah kehilangan ayah karena kematian lebih dari dua tahun. Uji keabsahan dilakukan dengan menggunakan member checking, kemudian dilanjutkan dengan Interpretative Phenomenological Analysis sebagai metode analisis data. Hasil penelitian kemudian dijabarkan ke dalam tujuh aspek resiliensi yaitu Regulasi Emosi, Pengendalian Impuls, Optimisme, Analisis Kausal, Empati, Self-Efficacy, dan Reaching Out. Sedangkan faktor protektif yang mempengaruhi resiliensi dijabarkan ke dalam tiga bagian yaitu Karakteristik Individu, Hubungan Keluarga, dan Lingkungan Sosial.
References
Aini, A. S. N., & Hidayati, I. A. (2025). Resiliensi Pada Perempuan Dewasa Awal Dengan Kondisi Fatherless (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Anwar, N. P., & Nur, H. (2024). Gambaran Pemilihan Pasangan Hidup (Mate Selection) Perempuan Dewasa Awal Ditinjau Dari Keterlibatan Ayah. Jurnal Psikologi Malahayati, 6(1).
Arsini, Y., Rusmana, N., & Sugandhi, N. (2022). Profil resiliensi remaja putri di panti asuhan dilihat pada aspek empathy, emotion regulation dan self-efficacy. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 4(1), 76-83. https://doi.org/10.51214/bocp.v4i1.151
Az-Zahra, R. A., & Suparman, M. Y. (2024). Gambaran pengalaman kedukaan individu dewasa awal pasca kematian orang tua karena sakit. J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah, 4(1), 1786–1796.
Bustomi, W. Z. (2025, Juni 22). Fatherless jadi pemicu depresi, RSUD BDH tangani 10–15 kasus setiap bulan. Jawa Pos. https://www.jawapos.com/surabaya-raya/016173305/fatherless-jadi-pemicudepresirsud-bdh-tangani-1015-kasussetiap-bulan
Creswell, J.W. & Creswell, J.D. (2023). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Sixth Edition). SAGE Publications.
Daramatasya, D., Saguni, F., & Raden, S. (2025). Peran syariat Islam dalam proses resiliensi psikologi anak perempuan yang fatherless. Prosiding Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0), 4, 465–468. Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu. https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/index
Hamdiyah, R. I. I., & Rahmasari, D. (2023). Profil Resiliensi Remaja Piatu di Panti Asuhan Mojokerto. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 10(2), 375-389.
Harjuna, R. T. B. (2022). Kontribusi regulasi emosi terhadap resiliensi mahasiswa dengan rentang usia remaja pasca kematian orangtua. Happiness: Journal of Psychology and Islamic Science, 6(1), 29-44.
Larasati, S. A., & Rahmasari, D. (2024). Hubungan peran ayah dengan kepercayaan diri pada anak perempuan. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 11(2), 922–933.
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munawaroh, E., & Mashudi, E. A. (2018). Resiliensi: Kemampuan bertahan dalam tekanan, dan bangkit dari keterpurukan. CV. Pilar Nusantara.
Nugraheni, A., & Utami, C. T. (2023). Dinamika resiliensi wanita pada masa emerging adulthood yang fatherless. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 11(2), 249–266.
Octavinanty, S., & Putri, E. I. E. (2025). Gambaran resiliensi pada remaja perempuan yang kehilangan figur ibu. Psycho Aksara: Jurnal Psikologi Islam, 3(2), 220–231.
Prameswari, L. B. (2025, Juli 10). 20,9 persen anak Indonesia tumbuh tanpa peran ayah. Antara News.https://www.antaranews.com/berita/4956325/209-persen-anak-indonesia-tumbuh-tanpa-peran-ayah
Putri, R. D., Rahmi, Y., & Armalid, I. I. (2023). Dampak ketiadaan figur ayah pada gender role development seorang anak. Flourishing Journal, 2(6), 447–456. https://doi.org/10.17977/um070v2i62022p447-456
Putri, T. A., & Khoirunnisa, R. N. (2022). Resiliensi pada remaja korban perceraian orang tua. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 9(6), 147-160.
Rachmawati, T. S., & Rahmasari, D. (2024). Strategi coping remaja akhir yang mengalami fatherless dalam hidupnya. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 11(1), 632-643.
Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The resilience factor: 7 essential skills for overcoming life’s inevitable obstacles. Broadway Books.
Siswandini, N. (2024, Agustus 29). Isi surat wasiat anak perempuan usia 14 tahun bunuh diri di rel kereta api Stasiun Lemah Abang: Ingin dikubur di samping kuburan bapak. tvonenews.com. https://www.tvonenews.com/berita/nasional/240782-isi-surat-wasiat-anak-perempuan-usia-14-tahun-bunuh-diri-di-rel-kereta-api-stasiun-lemah-abang-ingin-dikubur-di-samping-kuburan-bapak
Smith, J.A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative Phenomenological Analysis: Theory, Method and Research. SAGE Publications.
Tantoro, P. I., Wandansari, Y., & Tedjawidjaja, D. (2025). Dinamika resiliensi wanita pada masa emerging adulthood yang kehilangan ayah karena serangan jantung. Jurnal Psikologi, 16(1), 49–70.
Thoyyibah, A. E., & Fauzan, A. (2025). Pengalaman loneliness pada dewasa awal fatherless. Jurnal Inovasi Global, 3(1), 46–56.
Wiratmaja, F. A., Zega, K., Sarjannadil, K. K., Hermawan, M. G., Huda, M. A., Nugroho, N., & Agustini, W. A. (2023). Tinjauan Terhadap Faktor-Faktor Peningkatan Resiliensi Pada Remaja Akhir. Concept: Journal of Social Humanities and Education, 2(4), 319-327.
Zhang, N., Sandler, I., Tein, J. Y., & Wolchik, S. (2023). Reducing suicide risk in parentally bereaved youth through promoting effective parenting: testing a developmental cascade model. Development and psychopathology, 35(1), 433–446. https://doi.org/10.1017/S0954579421001474
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dewi Ranti Antika, Ellyana Ilsan Eka Putri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS).









































































