Kajian Metabahasa Semantik Alami pada Verba dalam Proses Pembuatan Batik Pekalongan

Authors

  • Anindya Nabila Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
  • Nurhayati Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jmpis.v7i1.6696

Keywords:

Batik Pekalongan, Budaya, Metabahasa Semantik Alami

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna verba yang digunakan dalam proses pembuatan batik Pekalongan. Setiap daerah di Nusantara memiliki ragam istilah dan penyebutan proses membatik yang berbeda, termasuk Pekalongan yang dikenal dengan leksikon khasnya. Keragaman istilah tersebut sering kali membuat masyarakat awam kurang memahami makna dari tiap leksikon proses pembuatan batik. Penelitian ini menggunakan teori Metabahasa Semantik Alami (MSA) untuk menjelaskan makna verba secara mendalam dan menghindari bias budaya dalam penafsiran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara dengan narasumber yang merupakan pelaku produksi batik di Pekalongan serta melalui pengamatan langsung di Museum Batik Pekalongan. Analisis dilakukan dengan teknik parafrase berdasarkan makna asali dalam kerangka MSA. Hasil penelitian menunjukkan adanya sejumlah verba yang merepresentasikan tahapan proses membatik, antara lain nglowong, ngiseni, mopok, ngelir, ngrentesi, nyumi’i, dan nyoga, yang masing-masing memiliki makna dan nuansa semantik tersendiri.

References

Audina, M., Abdullah, W., & Sawardi, F. X. (2021). Representasi Leksikon Bahasa Jawa Dalam Ranah Batik Pekalongan Terkait Mitos Dewi Lanjar Di Desa Bojong Kabupaten Pekalongan.

Budi, S., Widiastuti, T., Ardianto, D. T., & Mataram, S. (2021, November). Flower and plant variants as abstraction in Javanese batik motifs from classical to contemporary era. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 905, No. 1, p. 012145). IOP Publishing.

Fatehah, N. (2010). LEKSIKON PERBATIKAN PEKALONGAN (Kajian Etnolinguistik). Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra, 9(2), 327–363. https://doi.org/10.14421/ajbs.2010.09206

Goddard,C. (1994). Semantic Theory and Semantic Universal. Australia:The Australian National University.

Goddard, C dan Anna Wierzbicka. (2009). “Contrastive semantics of physical activity verbs: ‘Cutting’ and ‘chopping’ in English, Polish, and Japanese”. Dikutip dari https://www.researchgate.net/publication /238381757_Contrastive_semantics_of_ physical_activity_verbs_'Cutting'_and_'chopping'_in_English_Polish_and_Japanese. Diakses pada tangggal 1 Desember 2023.

Goddard, Cliff. 2010. The Natural Semantic Metalanguage approach. In Bernd Heine and Heiko Narrog (eds.) The Oxford Handbook of Linguistic Analysis. Oxford: Oxford University Press. 459-484. [ISBN: 9780199544004]

Handayani, P. A. (2013). PEWARNA ALAMI BATIK DARI KULIT SOGA TINGI (Ceriops tagal) DENGAN METODE EKSTRAKSI. 2(2).

Hidajat, R. (n.d.). KAJIAN STRUKTURALISME-SIMBOLIK MITOS JAWA PADA MOTIF BATIK BERUNSUR ALAM.

Jamilah, N. (2022). Pengaruh Perayaan Tradisi Budaya "Per-Peran" Pasca Lebaran Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pesisir Desa Bandaran. Revenue: Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam, 5(02), 25-39.

Karlina, A., Nurochman, I., Risanto, W., & Selasi, D. (2024). EKSPLORASI PROSES PEMBUATAN BATIK TULIS DI PLERED : TEHNIK, TRADISI DAN INOVASI.

Kristianingsih, Y., Faidah, N., & Cahyani, Y. (2021). PEMERTAHANAN LEKSIKON DAN MAKNA KULTURAL MOTIF BATIK KEBUMEN SEBAGAI UPAYA PRESERVASI WARISAN BUDAYA BANGSA. Haluan Sastra Budaya, 5(1), 89. https://doi.org/10.20961/hsb.v5i1.44625

Lestari, N. T., & Syafii, S. (2019). Batik Wonogiren: Kajian Proses Pembuatan Dan Motif Di Sentra Batik Tsp Wonogiri. Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni, 8(1), 14-23.

Machdalena, S., Dienaputra, R. D., Suherman, A., Nugraha, A., Kartika, N., & Yuliawati, S. (2022). NAMA-NAMA BATIK JAWA BARAT: KAJIAN KHREMATONIMIKA. Prosiding Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya (KOLITA), 20(20), 342–349. https://doi.org/10.25170/kolita.20.3814

Martin, D. (2013). SEMIOTIKA BATIK KOMPENI CIREBON. 05.

Nurainun, N. (2008). Analisis Industri Batik Di Indonesia. Fokus Ekonomi, 7(3), 24399

Nurlasari, W. (n.d.). KAJIAN BATIK JAGATAN KEBUMEN DENGAN PENDEKATAN PENCIPTAAN SENI KRIYA.

Pramandhani, V. A., & Trismanto, T. (2023). Fenomena Alih Kode dan Campur Kode Berdasarkan Penggunaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa Perajin Batik Kota Pekalongan. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra, 19(1), 1. https://doi.org/10.26499/und.v19i1.5411

Parmono, K. (1995). Simbolisme Batik Tradisional. Jurnal Filsafat, 1(1), 28-35.

Taufiqoh, B. R., Nurdevi, I., & Khotimah, H. (n.d.). BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA INDONESIA.

Widadi, Z. (2019). PEMAKNAAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA TAKBENDA.

Wierzbicka, Anna. (1996b). Semantic: primes and Universals. Oxford: Oxford University Press.

Downloads

Published

2025-12-20

How to Cite

Nabila, A., & Nurhayati. (2025). Kajian Metabahasa Semantik Alami pada Verba dalam Proses Pembuatan Batik Pekalongan. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 7(1), 298–315. https://doi.org/10.38035/jmpis.v7i1.6696