Analisis Jaringan Wacana terhadap Kepentingan Aktor dalam Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus: Studi Perbandingan Negara-negara IMT-GT (Indonesia, Malaysia, dan Thailand)
DOI:
https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i6.6503Keywords:
Kawasan Ekonomi Khusus, Kepentingan Aktor, Discourse Network Analysis, IMT-GT, Kebijakan PublikAbstract
Penelitian ini menganalisis kepentingan aktor dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di negara anggota Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Dengan menggunakan kerangka Three-I’s pada aspek interest dan metode Discourse Network Analysis (DNA), penelitian ini memetakan jaringan aktor sekaligus mengidentifikasi preferensi kebijakan. Hasil menunjukkan adanya perbedaan orientasi di tiap negara. Indonesia menekankan substitusi impor, industri berbasis sumber daya, ekspor non-migas, serta transfer teknologi, Malaysia berfokus pada high-value manufacturing dan services, penguatan riset dan pengembangan, serta posisi sebagai regional hub, sedangkan Thailand mengedepankan agenda Thailand 4.0 dengan prioritas pada klaster otomotif, elektronik, dan pertumbuhan berbasis inovasi. Pada dimensi sosial-politik, Indonesia menekankan pemerataan wilayah dan kesejahteraan masyarakat lokal, Malaysia pada pengembangan keterampilan dan human capital, sementara Thailand memprioritaskan pembangunan pedesaan, pengentasan kemiskinan, serta perlindungan lingkungan. Temuan ini memperlihatkan bahwa preferensi aktor membentuk strategi kebijakan KEK yang berbeda antarnegara, sekaligus menegaskan pentingnya koordinasi dalam kerangka kerja sama IMT-GT.
References
Bache Matthew, I. A.-F. (2004). Multi-level governance. Oxford University Press.
Becker, G., S. (1974). Crime and punishment: An economic approach. In Essays in the Economics of Crime and Punsihment (National Bureau of Economic Research & Columbia (ed.)). University Press.
Bentham, J. (1870). Rationale of punishment,. Robert Heward.
Bierce, A. (1911). The devil’s dictionary. Cleveland, World Pub. Co.
BOI, T. B. of I. (2022). Thailand 4.0 and the Eastern Economic Corridor (EEC).
Bui, M. T. T., & Preechametta, A. (2021). Will manufacturing investors go to border zones? The case of central Thailand. International Journal of Emerging Markets, 16(2), 323–346. https://doi.org/10.1108/IJOEM-10-2018-0567
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2018). Introduction: The Discipline & Practice of Qualitative Research. In N. K. Denzin, & Y. S. Lincoln (Eds) (he Sage Ha). SAGE Publications Inc.
Dodds,A. (2013). Comaparative Public Policy. Palgrave Macmillan
Downs, A. (1957). An economic theory of democracy. Harper & Row.
Hall, P. A. (1997). The role of interests, institutions, and ideas in the comparative political economy of the industrialized nations BT - Comparative politics: Rationality, culture, and structure (M. I. E.-Z. Lichbach Alan S. (ed.); pp. 174–207). Cambridge University Press.
Kim, K. (2024). Indonesia’s Resource-Based Industrialization: Achievements and Challenges. Global Asia, 19(2).
Ludwig, K. (2010). Donald Davidson: Essays on actions and events. Central Works of Philosophy Volume 5: The Twentieth Century: Quine and After, August, 146–165. https://doi.org/10.1017/UPO9781844653621.009
Ostrom, E. (1990). Governing the commons: The evolution of institutions for collective action. Cambridge University Press.
Shepsle, K. A. (2010). Analyzing politics: Rationality, behavior, and institutions (2nd ed.). W. W. Norton & Company.
Stubbs, R. (2002). ASEAN plus three: Emerging East Asian regionalism? Asian Survey, 42(3), 440–455.
Sumirat, P. A., & Eriyanto, E. (2023). Koalisi Wacana dalam Debat Pemekaran Papua: Analisis Jaringan Wacana Debat Pemekaran Tiga Provinsi Baru di Papua. Jurnal Riset Komunikasi, 6(2), 1–20. https://doi.org/10.38194/jurkom.v6i2.739
Wahyuni, S., Anoviar, A. N., & Santoso, A. J. (2012). The Key Success Factors of Penang as the Silicon Valley of the East Authors : SBS JOURNAL OF APPLIED BUSINESS RESEARCH ( SBS-JABR ), 1(September), 1–18.
Weingast, B. R. (2002). Rational choice institutionalism. In Political Science: The Science of Politics (Vol. 3, pp. 660–692).
Yean, T. S. (2021). Malaysia’s Transformation to a Knowledge Economy. ISEAS Yusof Ishak Institute.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Anisa Rahma Alvionita, Sinta Ningrum, Anggia Utami Dewi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS).









































































