Pendidikan Bahasa Arab sebagai Bahasa Warisan Komunitas Rabithah Alawiyah Purwakarta
DOI:
https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i6.6409Keywords:
Pendidikan Bahasa Arab, Bahasa Warisan, Komunitas Ba-‘Alawi, Rabithah AlawiyahAbstract
Penelitian ini membahas pendidikan bahasa Arab sebagai bahasa warisan pada komunitas keturunan Ba-‘Alawi di Purwakarta dengan fokus pada peran organisasi Rabithah Alawiyah. Latar belakang penelitian ini berangkat dari semakin terbatasnya penggunaan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari meskipun bahasa tersebut memiliki peran penting dalam identitas religius dan kultural. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bahasa Arab dipertahankan, diajarkan, dan dimaknai sebagai warisan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan kuesioner terhadap anggota komunitas dan pengurus Rabithah Alawiyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sikap terhadap bahasa Arab sangat positif, keterampilan berbahasa Arab terutama di kalangan generasi muda cenderung menurun. Bahasa Arab masih hadir dalam domain keluarga melalui istilah kekerabatan dan sebagian kegiatan keagamaan, namun penggunaannya dalam interaksi sosial sehari-hari sangat terbatas. Kesimpulan penelitian ini menegaskan pentingnya strategi yang lebih inklusif dan inovatif dari organisasi serta dukungan keluarga dalam menjaga keberlanjutan bahasa Arab sebagai bahasa warisan di komunitas Ba-‘Alawi.
References
Ahmad, F. H., & Göktas, V. (2023). Contesting Identity and Da’wah: The Alawiyyin Debate over Manhaj Kasru Saif in Contemporary Indonesia. Journal of Islamic and Public Communication Thought.https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/jipct/article/view/3245
Amaruli, R. J., Sulistiyono, S. T., & Yuliati, D. (2022). Preserving memory, campaigning nationalism: The haul of Habib Hasan bin Thaha and the remaking of the Hadhrami-Arab identity in Indonesia. Cogent Arts & Humanities, 9(1). https://doi.org/10.1080/23311886.2022.2125145
Angrosino, M. (2007). Doing Ethnographic and Observational Research. Sage Publications.
Baker, C. (1992). Attitudes and Language. Multilingual Matters.
Basir, R. A., & Robby, H. M. F. (2023). Religious diaspora as enabler: Ba‘alawi diaspora and their role in bilateral relations between Indonesia and Yemen. https://www.researchgate.net/publication/387600502
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.
de Jonge, H. (2022). In search of identity: The Hadhrami Arabs in the Netherlands East Indies and Indonesia (1900--1950). Brill.https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=p6-SEAAAQBAJ
Eckert, P. (2012). Three waves of variation study: The emergence of meaning in the study of sociolinguistic variation. Annual Review of Anthropology, 41(1), 87–100. https://doi.org/10.1146/annurev-anthro-092611-145828
Fishman, J. A. (2001). Reversing language shift: Theoretical and empirical foundations of assistance to threatened languages. Multilingual Matters.
Giles, H., Bourhis, R. Y., & Taylor, D. M. (1977). Towards a theory of language in ethnic group relations. Language in Society, 6(1), 37–41.
Husein, F. (2021). Preserving and transmitting the teachings of the Thariqah ‘Alawiyyah: Diasporic Ba‘Alawi female preachers in contemporary Indonesia. Journal of Islamic and Occidental Studies, 4(2), 115–138. https://doi.org/10.26443/jiows.v4i2.82
Kanafi, I., Susminingsih, S., & Fadal, K. (2015). Popular Sufism in contemporary Indonesia (Survey on mainstream of spiritual activities in Pekalongan and Jakarta). http://repository.uingusdur.ac.id/372/
Latiff, L. A. (2016). The roles and contributions of the Hadhrami Arabs in Malaya, 1819--1969 [University of Malaya]. http://studentsrepo.um.edu.my/6582/50/latifah.pdf
Maghfuriyah, A., & Zulkifli, M. (2023). Preserving diversity values through Rabithah Alawiyah in Indonesia. https://www.researchgate.net/publication/387171888
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Norton, B. (2013). Identity and Language Learning: Extending the Conversation (2nd ed.). Multilingual Matters.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods (3rd ed.). SAGE Publications.
Purnama, R. (2020). Peran organisasi Rabithah Alawiyah dalam pemertahanan bahasa Arab di Purwakarta. Jurnal Kebijakan Dan Sosial, 16(2), 92–108.
Rahmaniah, S. E., & Taufik, E. T. (2023). Our Husband and Children Are Not Acknowledged: Endogamy, Gendered Power, and Child Issues in the ’Alawiyyin Marriage in Indonesia. https://www.researchgate.net/publication/387519799
Rijal, S. (2023). Defending traditional Islam in Indonesia: The resurgence of Hadhrami preachers. Routledge.https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9781003358558
Saeed, J. I. (2006). Semantics (2nd ed.). Wiley-Blackwell.
Setiawan, D. (2019). Pemertahanan bahasa dalam masyarakat Ba-‘Alawi: Studi kasus di Purwakarta. Jurnal Bahasa Dan Budaya, 19(2), 110–124.
Suryani, L. (2016). Praktik penggunaan bahasa Arab di kalangan masyarakat Ba-‘Alawi di Jakarta. Journal of Language and Culture, 7(2), 55–70.
Taufik, E. T., & Bisri, H. (2024). Hadhrami Networks and Colonial Legacies in Marriage Discourses of the Indies. Religio: Jurnal Studi Agama-Agama. https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/religio/article/view/3011
Wahid, S. H. (2025). Rebuilding ḥabā’ib authority in the digital age in Indonesia: Jamā‘ah relations, social action, and transparency. Cogent Social Sciences, 11(1). https://doi.org/10.1080/23311983.2025.2508025
Woodward, M., Rohmaniyah, I., & Amin, A. (2012). Ordering what is right, forbidding what is wrong: Two faces of Hadhrami dakwah in contemporary Indonesia. Journal of Southeast Asian Studies. https://www.researchgate.net/publication/265519462_Ordering_what_is_right_forbidding_what_is_wrong_Two_faces_of_Hadhrami_dakwah_in_contemporary_Indonesia
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Liza Zakiyah, Eri Kurniawan, Ruswan Dallyono, Wawangunawan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS).









































































